Siswa SMA di Medan Meninggal Usai Dibacok di Bagian Kepala, Terlibat Tawuran dengan Geng Motor
"Waktu pelaku melakukan pembacokanitu rekanya lari menyelamatkan diri, kemudian bersama sama warga membawa korban ke rumah sakit," ujarnya.
Polisi pun akan kembali meminta 3 keterangan saksi lainya serta memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
"Kemudian untuk saksi sendiri baru 3 yang kita ambil keterangan, orangtua, teman korban dan orang sekitar lokasi kejadian. Rencananya akan ada 3 orang lagi yang kita ambil keterangan," tambahnya.
Polisi juga masih berupaya meminta keterangan rekan korban yang membawa keduanya ke rumah sakit.
Sejak insiden tersebut rekan korban yang menjadi saksi menghilang dan pergi ke Pekanbaru.
Namun atas hasil penyelidikan sementara sebut Heri, motif pembacokan yang menyebabkan satu korban meninggal dan satu lainya kritis adalah keributan antar kelompok.
"Itu rekanya juga masih menghilang dan masih kita cari untuk memperoleh keterangan. Ada dua korban, satu lagi masih di rumah sakit USU masih dalam ruang ICU satu rekanya. Ini motifnya kita duga saling serang bukan karena kasus pembegalan," tutupnya.
Baca juga: Panggung Hiburan Berubah Jadi Arena Tawuran, Gegara Seorang Pria Joget Genit di Depan Sang Istri
Baca juga: Pemuda 18 Tahun Tewas Dibacok saat Ikut Tawuran, Dipicu Saling Ejek di Medsos
Kantongi Identitas Pelaku
Indrajit Dermawan (19) siswa SMA Negeri 4 Kota Medan, yang meninggal dunia akibat luka bacok hingga merobek batok kepalanya meninggal dunia usai koma selama 8 hari.
Berdasarkan keterangan polisi warga Jalan Pabrik Tenun Kelurahan Sekip Kecamatan Medan Petisah itu menjadi korban aksi bentrok antar kelompok.
Heri mengungkap pihaknya belum dapat mengetahui secara pasti siapa pelaku pembacokan tersebut.
Namun sebut dia, pihaknya sudah mengantongi kelompok yang diduga kuat melakukan aksi tersebut.
"Dari keterangan saksi mereka tidak saling kenal, tidak melihat secara jelas siapa pelaku, tapi untuk kelompoknya bisa kita pantau, maksudnya kelompok mana yang melakukan penyerangan, tapi siapanya belum bisa kita tahu," jelas Heri.
Penuturan Keluarga Korban
Tawuran berdarah antar kelompok remaja ini ketahuan setelah korban Indrajit Dermawan (19) meninggal setelah menjalani masa kritis selama delapan hari.
Indrajit mengalami luka yang sangat parah.