Internasional

Pemberontak Tigrayan Sudan Bunuh Warga Sipil Ethiopia, Ratusan Ribu Orang Melarikan Diri

emberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) Sudan membunuh ratusan warga sipil dan menjarah harta mereka.

Editor: M Nur Pakar
AFP/UNREST EDUARDO SOTERAS
Foto gabungan memperlihatkan kondisi perang di Tigray, Ethiopia dan pengungsi di Sudan pada Minggu (22/11/2020). 

Pekerja bantuan itu mengatakan salah satu rekannya tewas dalam pertempuran itu dan dua orang hilang.

Baca juga: Konflik Tigray di Ethiopia Terus Memanas, Dunia Mulai Khawatir

Organisasinya telah mengangkut dua anak yang terluka untuk mendapatkan perawatan medis, katanya.

Selama perjalanan, seorang rekan menelepon ibu mereka untuk memberi tahu ayah anak-anak itu telah terbunuh.

Penduduk dari kota Erebti mengatakan kepadanya pasukan Tigrayan telah menyerang dengan tank dan artileri ketika wanita dan anak-anak berusaha melarikan diri.

Pernyataan Afar tidak menyebutkan pasukan pemerintah federal Ethiopia.

Pekerja bantuan mengatakan tidak percaya tentara Ethiopia terlibat.

Seorang pejuang Afar mengatakan militer tidak mendukung mereka melawan pasukan Tigrayan.

Juru bicara militer Ethiopia Getnet Adane tidak menanggapi permintaan komentar.

PBB mengatakan pertempuran di Afar telah membuat pengiriman pasokan kemanusiaan ke Tigray melalui jalan darat menjadi tidak mungkin sejak 15 Desember 2021.

Semua kelompok bantuan internasional di Tigray telah kehabisan bahan bakar dan memberikan bantuan apa pun yang mereka bisa dengan berjalan kaki, kata PBB.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan 9 juta orang membutuhkan bantuan makanan di seluruh wilayah Tigray, Afar dan Amhara.

Baca juga: Ratusan Anak-anak Mati Kelaparan di Rumah Sakit Tigray, Pemerintah Ethiopia Cegah Bantuan Masuk

Penunjukan Abiy Ahmed sebagai Perdana Penteri Sudan pada 2018 mengakhiri 27 tahun dominasi TPLF atas pemerintah pusat Ethiopia.

Tetapi partai itu tetap berkuasa di wilayah asalnya.

Masing-masing pihak saling menyalahkan karena memprovokasi konflik.

TPLF menuduh Abiy memusatkan kekuasaan dengan mengorbankan daerah, yang dibantahnya.

Sebaliknya, Abiy menuduh TPLF berusaha kembali berkuasa di tingkat nasional.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved