Internasional
Pengungsi Afghanistan di UEA Protes, Dikurung Seperti Penjara, Tuntut Direlokasi ke Amerika Serikat
Ratusan pengungsi Afghanistan melancarkan demonstrasi yang jarang terjadi di Uni Emirat Arab (UEA). Mereka telah ditempatkan sejak melarikan diri dari
Dikatakan, harus ada tanggung jawab global bersama untuk bersikap terbuka dan jujur kepada pengungsi Afghanistan.
"Koalisi akan melakukan segala yang mereka bisa untuk meminta pemerintah AS dan lainnya untuk berkomunikasi yang jelas, ringkas dan akurat," katanya.
Baca juga: Angelina Jolie Bagikan Surat Mengharukan dari Wanita Muda Afghanistan
Tidak jelas berapa banyak warga Afghanistan yang ditempatkan di UEA sejak September 2021 lalu.
Dilaporkan, sebanyak 9.000 warga Afghanistan sedang dalam perjalanan ke negara ketiga.
Advokat dan pengunjuk rasa memperkirakan ada 12.000 orang ditempatkan di dua fasilitas di Abu Dhabi.
Salah satu pengunjuk rasa mengatakan kondisi di fasilitas itu seperti penjara.
Dua sumber yang mengetahui proses tersebut mengatakan Amerika Serikat memprioritaskan Abu Dhabi yang memiliki visa atau aplikasi untuk pergi ke Amerika Serikat, tetapi banyak yang tidak memiliki keduanya.
Sebuah tanda protes di salah satu fasilitas Abu Dhabi berbunyi:
“Ketika kami dievakuasi, Departemen Pertahanan AS memiliki kendali atas bandara Kabul. Tidak ada yang datang sendiri.”
Ahmad Mohibi, mantan penasihat kontra-terorisme AS di Afghanistan yang telah membantu melarikan diri dari Afghanistan, mengatakan penerbangan AS yang membawa warga Afghanistan dari UEA berhenti pada November 2021.
Beberapa warga Afghanistan telah mengancam akan melakukan mogok makan sebagai protes saat mereka menunggu pemukiman kembali.
Baca juga: Taliban Bantai Mantan Anggota Pasukan Afghanistan dan Internasional, Usai Gulingkan Pemerintahan
Sedangkan sekelompok kecil telah meminta untuk kembali ke Afghanistan, katanya.
“Tidak ada transparansi,” kata Mohibi.
Dia mengkritik proses pemukiman kembali AS untuk warga Afghanistan di fasilitas UEA sudah seperti penjara.(*)