Berita Luar Negeri
Asal Mula Ketegangan Ukraina dan Rusia di Ambang Invasi, Ambisi Putin Untuk Wilayah Bekas Uni Soviet
Pemerintah Amerika Serikat mengatakan, Rusia telah mengerahkan cukup banyak pasukan di dekat Ukraina untuk melancarkan invasi besar
Asal Mula Ketegangan Ukraina dan Rusia, Ambisi Putin Untuk Wilayah Bekas Uni Soviet
SERAMBINEWS.COM - Dunia sedang wawasan di tengah pengerahan besar-besaran pasukan Rusia ke perbatasan dengan Ukraina.
Perang total bisa terjadi kapan saja melihat pergerakan dan persenjataan Rusia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin dianggap sebagai penentu perang bila memerintahkan pasukannya untuk menyerang.
Pemerintah Amerika Serikat mengatakan, Rusia telah mengerahkan cukup banyak pasukan di dekat Ukraina untuk melancarkan invasi besar.
Terkait hal itu, AS mendesak semua warganya untuk segera meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam setelah Moskow semakin memperketat tanggapannya terhadap diplomasi Barat.
Serangan Rusia dapat dimulai kapan saja dan kemungkinan akan dimulai dengan serangan udara.
Demikian penjelasan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Dia mengatakan, intelijen AS percaya serangan cepat di Kyiv juga merupakan suatu kemungkinan dan Presiden Rusia Vladimir Putin dapat memerintahkan invasi sebelum berakhirnya Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada 20 Februari.
Baca juga: Rusia Kerahkan Puluhan Ribu Tentara ke Tetangga Ukraina, NATO: Ini Terbesar Sejak Perang Dingin
Namun masih belum jelas apakah Putin secara definitif telah memberikan perintah itu, Sullivan mengatakan pada konferensi pers.
Menurut seorang pejabat Gedung Putih dan kantor berita Rusia RIA, Putin dan Presiden AS Joe Biden akan berbicara melalui telepon pada hari Sabtu.
Kantor berita Rusia TASS mengatakan Putin akan berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari yang sama.
Empat pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa Washington akan mengirim 3.000 tentara tambahan ke Polandia dalam beberapa hari mendatang untuk mencoba dan membantu meyakinkan sekutu NATO.
Mereka akan mendampingi 8.500 tentara yang sudah siaga untuk ditempatkan ke Eropa jika diperlukan.
Sebelumnya, gambar satelit komersial dari sebuah perusahaan AS menunjukkan penyebaran pasukan militer Rusia di beberapa situs dekat perbatasan.
Baca juga: Presiden Ukraina Sebut Rencana Serangan Rusia Membuat Warganya Mulai Panik