Jurnalisme Warga
Gebrakan PAS untuk Perantau Aceh
Kebetulan, Sabtu, 12 Februari 2022, ada kegiatan di gedung megah itu, yakni Pelantikan dan Rapat Kerja Persaudaraan Aceh Seranto (PAS) Provinsi Aceh

Pengakuannya, ketika menuju ke Aceh, tidak membawa pesan politik dari politikus di Jakarta.
Ini murni gerakan dalam urusan kemanusiaan.
Tujuannya, membuat tersenyum orang menangis, membuat bahagia orang yang menderita, lewat tangan insan yang peduli sesama.
Namun, pria asal Kabupaten Aceh Utara ini tidak mengekang niat pengurus PAS, bila ada niat berjuang dalam dunia politik, lewat partai mereka masing-masing, itu hak warga negara.
Baca juga: Pemerintah Aceh dan Sumedang Sepakat Tata Kembali Makam Cut Nyak Dien, Persaudaraan Ini Makin Erat
Baca juga: Kiprah Mahasiswa Asal Papua, Menjalin Persaudaraan di Lhokseumawe
Langkah itu tentunya tidak ada kaitan dengan PAS.
Selain bukan organisasi politik, PAS juga bukan ladang bisnis.
Akhyar sejenak berhenti bicara dan menghela napas.
Lalu menyambung pesan, tidak ada yang mencari keuntungan finansial lewat PAS.
Sebaliknya, via PAS, pengurus harus menghabiskan uang pribadi agar terealisasi program kerja, demi kemaslahatan umat.
Seusai ia menegaskan itu, langsung disambut tepuk tangan dari hadirin.
Seandainya, ada yang mendapatkan manfaat setelah bergabung dengan PAS, maka itu nikmat Allah untuk hamba yang memang telah berbuat kebajikan dan membantu kaum yang membutuhkan.
“Itu janji Allah, setiap kebaikan pasti akan mendapat balasan kebaikan pula,” imbuhnya.
Sekilas, pria berparas manis ini menerawang ke belakang, mengisahkan alasan berdirinya PAS.
Baca juga: Semarak Maulid Nabi dan Indahnya Persaudaraan Masyarakat Aceh di Sydney
Berawal dari aneka masalah yang dihadapi generasi Aceh yang mengadu nasib di tanah rantau, terutama di Jakarta dan sekitarnya.
Ada yang tak mendapat pekerjaan yang layak, sehingga hidup tak menentu di tanah Jawa.