Kupi Beungoh

Masa Depan Media Cetak: Alkhwarizmi, Bezos, The Post, dan Acaman Kepunahan (I)

Kekayaan Bezos melampaui koleganya yang juga kaya sebelumnya, seperti Marc Zuckebeng, Bill Gates, Larry Page, dan Larry Ellison.

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Ahmad Humam Hamid, Sosilog Aceh. 

Jika pendapatan dari iklan seluruh koran AS pada tahun 2012 berada pada angka 25 miliar dolar, angka itu terus menurun setiap tahun, dan menjadi 5.5 miliar dolar pada tahun 2020.

Demikian juga dengan penerimaan iklan untuk majalah pada tahun 2019 berada pada angka 12.1 miliar dolar, dan diperkirakan akan tinggal hanya sekitar 6.6 miliar dolar pada tahun 2024.

Jumlah ini sangat jauh turun dibandingkan dengan penerimaan pada tahun 2012, sebesar 20.6 miliar dolar.

Apa yang terjadi di AS juga dialami di Indonesia.

Dominasi belanja iklan di TV dan media online jauh meninggalkan media cetak.

Menurut laporan survei perusahaan informasi global Nielsen misalnya pada semester pertama tahun 2020, dari juma total belanja iklan 120 triliun rupiah, media cetak hanya kebagian 9,6 trillion.

Jumlah terbesar didominasi oleh TV dengan jumlahnya 88 trillion, sementara media online memperoeh 24,2 triliun.

Sisanya sekitar 600 miliar jatuh ke radio.

Kini gambaran ancaman terhadap media cetak sudah semakin jelas, jumlah waktu dibaca, jumlah pembaca, dan jumlah uang yang didapatkan dari iklan.

Pertanyaannya kemudian adalah kapankah media cetak akan dikafankan dan menjadi sejarah? (Bersambung)

*) PENULIS adalah Sosiolog, Guru Besar Universitas Syiah Kuala.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

BACA ARTIKEL KUPI BEUNGOH LAINNYA DI SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved