Berita Aceh Barat Daya
Minyak Goreng Langka, Bupati Abdya Olah Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng Secara Manual
Inovatif dan kreatif, mungkin itulah kata yang layak untuk disematkan untuk Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim SH
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Inovatif dan kreatif, mungkin itulah kata yang layak untuk disematkan untuk Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim SH.
Betapa tidak, di tengah masyarakat Aceh, khususnya Abdya kesulitan mendapatkan minyak goreng.
Bahkan rela antre berjam-jam, Akmal berinovasi mengolah biji kepala sawit minyak goreng secara manual.
Minyak goreng yang dibikin oleh mantan Redpel Harian Serambi Indonesia itu, masih skala uji coba.
Dalam tahap ujicoba ini, Akmal hanya memetik empat bongkah buah kelapa sawit dari kebunnya dengan ukuran sedang, dengan berat mencapai 41 kilogram.
Baca juga: Minyak Goreng Masih Langka di Abdya, Ratusan Warga Antre di Swalayan
“Cara membuatnya ini sederhana saja, hanya persoalan mau atau tidak saja.
Ini masih satu turunan, kelapa sawit ini bisa menghasilkan puluhan turunan, bisa menjadi kosmetik, sabun dan lain-lain,” kata Akmal Ibrahim.
Seharusnya, kata Akmal, orang Aceh tidak pantas untuk mengeluh soal minyak goreng langka seperti yang disuarakan masyarakat saat ini.
Karena, sebut Akmal, masyarakat Aceh punya stok bahan yang cukup untuk mengolah sendiri minyak makan, apalagi di Aceh lahan sawit sangat luas.
“Pekerjaan membuat minyak goreng dari tanda buah segar kelapa sawit bisa dilakukan secara manual.
Apalagi pakai mesin atau alat bantu bisa menghasilkan 1 atau 2 drum dalam satu hari dan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan satu Gampong,” katanya.
Baca juga: DKPP-RI Resmi Berhentikan Sanusi dari Anggota KIP Abdya, Kedapatan Bermain Judi Kartu Poker
Menurut Akmal, jika pekerjaan itu dilakukan secara serius, bisa menjadi lumbung penghasilan sebuah usaha atau bisa juga untuk usaha sampingan, selain memenuhi kebutuhan sendiri.
"Jadi, tidak pantas orang Aceh mengeluh soal langkanya minyak goreng. Sawit kita melimpah ruah.
Jika ada dua batang sawit di depan rumah, maka seumur hidup kita tidak perlu membeli minyak goreng lagi,” terangnya.