Berita Pidie

Ribuan Pelajar Pidie Teut Apam Massal, Serentak di Semua Sekolah dari TK, SD dan SMP

kegiatan teut apam telah dimasukkan dalam kurikulum pelajaran prakarya, karena apam salah satu kuliner ciri khas Pidie

Editor: bakri
SERAMBI/MUHAMMAD NAZAR
Pelajar SMPN 2 Peukan Pidie teut apam massal di sekolah tersebut, Kamis (17/2/2022). 

SIGLI - Ribuan pelajar terlibat teut apam massal yang dilakukan serentak di semua sekolah di Pidie, Kamis (17/2/2022).

Kegiatan itu dilaksanakan di TK, SD dan SMP yang menyebabkan proser belajar mengajar dihentikan.

Untuk diketahui, saat ini jumlah murid TK 9.615 orang, SD 34.174 orang, dan SMP 17.745 orang.

Pantauan Serambi, Kamis (17/2/2022), teut apam dilaksanakan di SMPN 2 Pidie dalam ruang kelas dengan melibatkan guru, dan siswa.

Teut apam di SMP tersebut menggunakan kompor gas.

Sedangkan di SMPN 2 Peukan Pidie kegiatan teut apam dipusatkan di halaman tengah sekolah.

Proses teut apam di sekolah dominan dilakukan secara tradisional.

Yakni, dengan bahan bakar daun kelapa kering menggunakan wadah dari tanah.

Baca juga: Warga Sukon Baroh Teupin Raya Adakan Toet Apam Massal, Pakai Daun Kelapa Kering

Baca juga: Lestarikan Budaya Leluhur, Dharma Wanita Persatuan Perkim Pidie Adakan Teot Apam Massal

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pidie, Yusmadi Kasem SPd MPd kepada Serambi, Kamis (17/2/2022) mengatakan, kenduri apam dilakukan secara serentak di TK, SD dan SMP.

Untuk bahan baku pada kegiatan itu disediakan guru dan bisa juga digunakan dengan anggaran BOS.

Ia menjelaskan, kegiatan teut apam telah dimasukkan dalam kurikulum pelajaran prakarya, karena apam salah satu kuliner ciri khas Pidie.

Untuk itu, teut apam yang merupakan warisan budaya nenek moyang harus dilestarikan.

" Teut apam di sekolah sebagai edukasi terhadap murid sehingga anak-anak mengetahui prosesnya.

Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail MAP melihat kaum ibu memproses apam di Gampong Sukon, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, Rabu (16/2/2022).
Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail MAP melihat kaum ibu memproses apam di Gampong Sukon, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, Rabu (16/2/2022). (SERAMBINEWS.COM/Handover)

Untuk itu, tradisi teut apam harus diperkenalkan kepada anak-anak.

Jangan anak-anak kita perkenalkan dengan kue-kue modern, sementara teut apam justru dilupakan.

Kita tahu Pidie banyak budaya sebagai peninggalan nenek moyang," jelasnya.

Ia menambahkan, anak-anak yang melaksanakan kenduri apam, nantinya akan diikutkan pada festival apam tingkat kabupaten.

Baca juga: Keren, Teut Apam Masuk Kurikulum Sekolah di Pidie, Kadisdik: Lestarikan Makanan Khas Daerah

Baca juga: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie Gelar Teut Apam Massal, Diikutkan Festival di Kabupaten

Sehingga anak-anak akan menampilkan apam dengan sejumlah varian dengan berbagai warna.

Festival apam akan dilaksanakan jika kondisi membolehkan.

Bernilai Ekonomis

Dosen Fakultas Ekonomi USK Banda Aceh, Dr Mukhlis Yunus mengungkapkan, apam merupakan warisan budaya.

Untuk masa kekinian apam harus dipikirkan menjadi bernilai ekonomi.

Sehingga akan menjadi kuliner yang dicari masyarakat baik dari lokal maupun dari luar.

Dari kiri: Istri Sekda Pidie Ny Idhami, Ny Fitria Thantawi, Ny Wikan dan Wakil Bupati Pidie Fadhlullah TM Daud ST saat memasak apam di halaman Kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Pidie, Rabu (9/2/2022).
Dari kiri: Istri Sekda Pidie Ny Idhami, Ny Fitria Thantawi, Ny Wikan dan Wakil Bupati Pidie Fadhlullah TM Daud ST saat memasak apam di halaman Kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Pidie, Rabu (9/2/2022). (SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI)

Apalagi, kata Mukhlis, sebentar lagi jalan tol rampung dibangun, tentunya pemerintah harus menyiapkan apam yang disesuaikan dengan masa sekarang sehingga menjadi destinasi wisata.

Jika kuah apam manis harus dikurangi gulanya.

Begitu juga bentuk apam yang besar harus dimungilkan.

Bahkan, harus ada varian-varian baru untuk menarik peminat.

" Saya rasa Pemkab Pidie harus memikirkan apam harus menjadi nilai ekonomi.

Saat ini, Dinas Pendidikan Pidie sudah menghidupkan budaya kenduri apam.

Tentunya Dinas Pariwisata dan Olahraga Pidie dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Pidie harus berkolaborasi bersama, bagaimana apam ini bisa diminati.

Sebab, apam hanya ada di Pidie," pungkasnya. (naz)

Baca juga: Tradisi Toet Apam di Gampong Sukon Baroh Teupin Raya, Menjaga Tradisi Menjalin Silaturahmi

Baca juga: Tradisi ‘Toet Apam’ Bangkit Kembali di Pidie

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved