Internasional
Kisah Kelam Ribuan Janda di Kota Vrindavan, Dianggap Pembawa Bencana Hingga Nasib Buruk Keluarga
Menurut Nationalgeographic.co.id, diperkirakan ada sekitar 15 ribu perempuan janda yang hidup di kota tersebut.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
"Kota Spiritual"
Meski dikenal sebagai "Kota Janda", kota Vrindavan sebenarnya merupakan "kota spiritual".
Karena kota ini memiliki berbagai kuil untuk memuja Dewa Khrisna.
Sehingga selain menampung para janda, kota ini bisa mereka gunakan untuk berdoa dan beribadah.
Biasanya mereka akan berdoa bersama selama beberapa jam.
Dengan begitu, mereka akan mendapat imbalan dan alas tidur.
Dari imbalan "mengemis" itu mereka bisa makan dan minum untuk bertahan hidup.
Baca juga: Pria di India Dipaksa Jadi Duda oleh Wanita yang Baru Dinikahi, Gegara si Suami 10 Hari Tak Mandi
Sudah Mulai Ada Perubahan
Kini, kondisi para janda menjadi begitu mengerikan sehingga Mahkamah Agung (MA) India memperhatikan keadaan buruk mereka pada 2012.
Mahkamah Agung memutuskan bahwa pemerintah harus memberi mereka makanan, perawatan medis, dan tempat sanitasi untuk hidup.
Kini, perbaikan nasib para janda sudah mulai diperhatikan karena berbagai petisi publik dan putusan Mahkamah Agung tersebut.
Pemerintah dan kelompok hak asasi manusia (HAM) telah menginvestasikan puluhan juta dolar untuk mengangkat kondisi para perempuan diterlantarkan tersebut.
Vinita Verma, pekerja sosial dari Sulabh International, organisasi yang bekerja dengan para janda, mengatakan dia telah melihat perubahan perlahan dari para janda yang memandang diri mereka sendiri tidak layak dicintai.
Para janda yang dulunya menolak memakai baju selain putih itu kini mau memilih pakaian yang diwarnai biru, jingga, dan merah muda.
“Dulu mereka hanya berpikir putih, tidak ada yang lain,” papar Verma.
“Ketika mereka berdoa, mereka menangis. Ketika mereka sedang memasak, mereka menangis. Sekarang, mereka memiliki nilai,” ujar dia. (Serambinews.com/Yeni Hardika)