Internasional

Pemimpin Separatis Pro-Rusia Serukan Mobilisasi Senjata, Pasukan Ukraina Segera Serang Wilayahnya

Denis Pushilin, Pemimpin Separatis pro-Rusia di Donetsk, Ukraina menuduh pasukan Ukraina segera menyerang wilayah yang dipimpinnya.

Editor: M Nur Pakar
AFp/Anatolii STEPANOV
Pasukan Ukraina bersiaga di posisi garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di Novohnativka, wilayah Donetsk, Minggu (20/2/2022). 

SERAMBINEWS.COM, KIEV - Denis Pushilin, Pemimpin Separatis pro-Rusia di Donetsk, Ukraina menuduh pasukan Ukraina segera menyerang wilayah yang dipimpinnya.

Dia mengutip "ancaman segera agresi" dari pasukan Ukraina dalam pengumumannya pada Sabtu (19/2/2022).

Para pejabat Ukraina dengan keras membantah memiliki rencana untuk merebut daerah-daerah yang dikuasai pemberontak secara paksa.

"Saya mengimbau semua pria di republik ini yang dapat memegang senjata untuk membela keluarga, anak-anak, istri, ibu mereka," kata Pushilin.

"Bersama-sama kita akan mencapai kemenangan yang didambakan kita semua," tambahnya, seperti dilansir AP.

Pernyataan serupa diikuti dari rekannya di wilayah Luhansk.

Baca juga: Insiden Penembakan di Ukraina Tingkatkan Ketegangan, Barat Takut Invasi Rusia Segera Terjadi

Pada Jumat (18/2/2022) pemberontak mulai mengevakuasi warga sipil ke Rusia.

Sebuah pengumuman tampaknya menjadi bagian dari upaya mereka dan Moskow menggambarkan Ukraina sebagai agresor.

Pada Sabtu (19/2/2022) pagi, separatis di wilayah Luhansk dan Donetsk, dikenal sebagai Donbas, ribuan warga yang dikuasai pemberontak telah dievakuasi ke Rusia.

Selain itu, para pemimpin wilayah separatis menandatangani dekrit mobilisasi umum.

Mereka mengizinkan penggunaan cadangan militer serta menyerukan orang-orang yang berbadan sehat untuk mengangkat senjata.

Rusia telah mengeluarkan sekitar 700.000 paspor untuk penduduk wilayah yang dikuasai pemberontak.

Baca juga: Pentagon Belum Yakin Rusia Telah Buat Keputusan Akhir Untuk Menyerang Ukraina

Klaim bahwa warga Rusia terancam punah dapat digunakan sebagai pembenaran untuk aksi militer.

Metadata dari dua video yang diposting oleh separatis yang mengumumkan evakuasi menunjukkan file tersebut dibuat dua hari lalu, AP mengkonfirmasi pada Minggu (20/2/2022).

Pihak berwenang di wilayah Rostov Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina timur, menyatakan keadaan darurat karena masuknya pengungsi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved