Internasional

Uni Eropa Ancam Tutup Pasar Barang dan Teknoologi Rusia, Jika Invansi ke Ukraina

Uni Eropa mengancam akan menutup pasar barang dan teknologi Rusia, jika invansi ke Ukraina menjadi nyata.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Thomas KIENZLE
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen berbicara pada Konferensi Keamanan Munich (MSC) di Munich, Jerman selatan, Sabtu (19/2/2022). 

SERAMBINEWS.COM, MUNICH - Uni Eropa mengancam akan menutup pasar barang dan teknologi Rusia, jika invansi ke Ukraina menjadi nyata.

Sanksi Barat sedang dipersiapkan jika Rusia menyerang Ukraina, salah satu pejabat tinggi Uni Eropa.

Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eksekutif Uni Eropa muncul saat ketegangan atas niat Rusia terhadap Ukraina meningkat.

“Pemikiran berbahaya Kremlin, yang muncul langsung dari masa lalu yang kelam, dapat merugikan masa depan yang makmur bagi Rusia,” kata von der Leyen.

Dia menyampaikan hal itu selama Konferensi Keamanan Munich tahunan, di mana Wakil Presiden AS Kamala Harris juga berbicara.

Von der Leyen mengatakan badan eksekutif Uni Eropa telah membuat paket yang kuat dan komprehensif, berupa sanksi keuangan dengan AS, Inggris dan Kanada.

Baca juga: Presiden Vladimir Putin Sebut Rusia Tidak Menginginkan Terjadinya Perang di Eropa

“Jika Rusia menyerang, kami akan membatasi akses ke pasar keuangan untuk ekonomi Rusia," jelasnya.

"Kami akan memaksakan kontrol ekspor yang akan menghentikan kemungkinan Rusia untuk memodernisasi dan mendiversifikasi ekonominya,” tambahnya.

“Kami memiliki banyak barang berteknologi tinggi di mana kami memiliki dominasi global, dan itu mutlak diperlukan untuk Rusia dan tidak dapat diganti dengan mudah," jelasnya.

Sebelumnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Selasa (15/2/2022) melakukan pertemuan dengan Vladimir Putin.

Dia menjelaskan pelanggaran lebih lanjut terhadap integritas teritorial Ukraina akan menimbulkan biaya tinggi bagi Rusia, secara politik, ekonomi dan geo-strategis.

"Pada saat yang sama, saya menekankan diplomasi tidak akan gagal karena kami," jelasnya.

Baca juga: Presiden Ukraina Kritik Amerika Serikat, Buat Tuduhan Berlebihan Atas Rencana Invansi Rusia

"Diplomasi sebanyak mungkin tanpa naif, itulah aspirasi kami, dan kami menggunakan semua saluran komunikasi untuk itu," tambahnya.

Para pemimpin Barat sejauh ini belum merinci tindakan tepat yang akan memicu sanksi ke Rusia.

Seorang pejabat Prancis mengatakan mereka berbicara tentang invasi wilayah yang saat ini di bawah kendali pemerintah di Kiev.

"Jika terjadi invasi ke wilayah ini ... sanksi besar-besaran yang kita bicarakan akan dipicu," kata pejabat itu.(*)

Baca juga: Rusia Tambah 7.000 Tentara Dekat Ukraina, Perluas Pengaruh Lewat Pembuatan Paspor Cepat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved