Internasional
AS Tuduh Rusia Susun Daftar Pembangkang Ukraina Untuk Dibunuh atau Dikirim ke Kamp
Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia menyusun daftar pembangkang Ukraina untuk dibunuh atau dikirim kamp militer.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia menyusun daftar pembangkang Ukraina untuk dibunuh atau dikirim kamp militer.
AS langsung melaporkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan alasan memiliki informasi atas tindakan Rusia itu, jika invasi terjadi.
Hal itu berdasarkan surat yang dikirim ke Kepala HAM PBB dan diperoleh AFP pada Minggu (20/2/2022).
Surat itu datang ketika Washington memperingatkan invasi segera oleh pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina.
Amerika Serikat menyatakan sangat prihatin dan memperingatkan potensi bencana hak asasi manusia (HAM).
Amerika Serikat mengklaim memiliki informasi yang dapat dipercaya.
Baca juga: Kremlin Marah Atas Laporan New York Times, Rusia Dituduh Susun Daftar Warga Ukraina Untuk Dibunuh
Dimana, pasukan Rusia membuat daftar orang-orang Ukraina untuk dibunuh atau dikirim ke kamp-kamp setelah pendudukan militer.
"Kami juga memiliki informasi yang kredibel," kata pesan yang ditujukan kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet.
Disebutkan, pasukan Rusia akan menggunakan langkah-langkah mematikan untuk membubarkan protes damai atau latihan damai dari perlawanan penduduk sipil.
Catatan tersebut, yang ditandatangani oleh Bathsheba Nell Crocker, Duta Besar AS untuk PBB di Jenewa.
AS memperingatkan invasi Rusia ke Ukraina dapat membawa serta pelanggaran seperti penculikan atau penyiksaan.
Bahkan, akan dapat menargetkan pembangkang politik dan agama dan etnis minoritas.
Baca juga: Kremlin Siap Bertemu, Jika Memang Dianggap Perlu Untuk Atasi Krisis Ukraina
Rusia telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara dekat perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir ini, menurut perkiraan AS dan sekutu Barat.
Moskow menyangkal berencana menyerang tetangganya.
Tetapi mencari jaminan, Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO dan aliansi Barat akan menarik pasukan dari Eropa Timur, tuntutan yang ditolak Barat.(*)
Baca juga: Ketua DPR AS Tegaskan Presiden Rusia Tidak Bisa Begitu Saja Tindas Dunia