Jurnalisme Warga
Ngopi Juga Ngaji
ACEH dikenal sebagai salah satu sentral produksi kopi arabika terbesar. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia. Kopi hasil produksi dari Aceh
Begitu istimewa dan akrabnya umat Islam dengan kopi hingga diatur sedemikian rupa.
Hal tersebut tidak lain bertujuan untuk mendapatkan keberkahan yang sempurna dalam menikmati minuman yang begitu banyak memiliki manfaat ini, baik dalam dunia medis maupun agama.
Manfaat kopi Dalam bahasa Arab, kopi adalah “al-qahwah”.
Secara bahasa, kata “al-qahwah” diadopsi dari kata “al-iqha`” dengan arti “al-kiraahah” (benci).
Baca juga: Aminullah Ajak Bima Arya dan Peserta JKPI Ngopi di Stand Banda Aceh
Dan ada juga yang mengartikan “al-iq’aad” (melumpuhkan).
Dari ke dua kata tersebut dimaksudkan bahwa kopi dapat mengurangi selera makan.
Efek lain yang ditimbulkan ketika seseorang meminum kopi adalah menghilangkan rasa kantuk.
Semuanya bertujuan untuk muqarabah ilallah (mendekatkan diri kepada Allah).
Sedangkan secara medis, mengonsumsi kopi sesuai dengan anjuran (tanpa gula) juga memiliki beberapa manfaat.
Di antaranya adalah mencegah depresi, meningkatkan daya ingat, mencegah penurunan fungsi otak, dan menurunkan berat badan.
Namun, ada hal yang perlu digarisbawahi, yaitu tidak boleh berlebihan.
Hal ini disebabkan jika dosis kafein dalam kopi terlalu melewati batas konsumsi, maka akan mengakibatkan efek samping.
Tradisi ngopi Masyarakat Aceh akrab dengan istilah mengopi atau ngopi.
Jika kita telusuri berbagai tempat di Aceh, tentunya kita dengan mudah menjumpai kedai-kedai kopi yang tak pernah sepi.
Bahkan, hingga larut malam sekalipun.