Kesehatan

Ketahui Gejala Varian Omicron dengan Flu Biasa, Cenderung Serupa, Tapi Tetap Bisa Dibedakan

Covid-19 dan flu sama-sama menimbulkan gejala pilek, batuk, demam, nyeri otot, muntah, mudah lelah, hingga diare.

Editor: Nur Nihayati
BBCNews
Virus Omicron dengan HIV 

Covid-19 dan flu sama-sama menimbulkan gejala pilek, batuk, demam, nyeri otot, muntah, mudah lelah, hingga diare. 

SERAMBINEWS.COM - Kasus virus corona masih melanda dan masyarakat diminta tetap waspada.

Hal yang harus dilakukan adalah menjaga kesehatan, menerapkan protokol kesehatan.

Beberapa dari Anda mungkin kini masih bingung dengan perbedaan Covid-19 omicron dengan flu biasa.

Hal ini karena keduanya hampir memiliki gejala yang mirip-mirip.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, pakar epidemiologi di AS, Abdul El-Sayed, mengatakan gejala Omicron dan flu memiliki perbedaan yang sangat tipis, bahkan cenderung serupa.

Covid-19 dan flu sama-sama menimbulkan gejala pilek, batuk, demam, nyeri otot, muntah, mudah lelah, hingga diare.

Bedanya, seseorang yang terkena virus corona biasanya akan merasakan gejala sakit kepala dan batuk kering.

Tipisnya perbedaan gejala Omicron dan flu, El-Sayed memberikan tips untuk mengetahui risiko terpapar Covid-19 varian Omicron.

Baca juga: Arab Saudi Catat Kasus Baru Virus Corona di Bawah 1.000 Orang

Baca juga: Perdana Menteri Jordania Positif Virus Corona Saat Berkunjung ke Mesir

Baca juga: Aduh! Belasan Tenaga Medis di Aceh Singkil Terpapar Virus Corona, Ini Datanya

"Coba mulai mempertimbangkan juga apakah ada kemungkinan kontak erat dengan penderita Covid-19," katanya, seperti diberitakan CNN.

Jika berkontak erat dengan penderita Covid-19, segera lakukan isolasi mandiri dan tes Covid-19 agar dapat menentukan penanganannya.

Sementara itu, dikutip dari laman Kemenkes, varian Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.

Selain itu, varian Omicron memiliki tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitupun tingkat keparahannya juga lebih rendah.

Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman).

Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta.

Gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi, sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved