Jurnalisme Warga
Menguji Adrenalin Menuju Air Terjun Tansaran Bidin
KESEKIAN kalinya saya ditugaskan menjadi Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Mahasiswa (DPL-KKM) Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen

OLEH ZULKIFLI, M.Kom., Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Mahasiswa KKM Umuslim di Bener Meriah dan Anggota FAMe Chapter Bireuen, melaporkan dari Bener Meriah
KESEKIAN kalinya saya ditugaskan menjadi Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Mahasiswa (DPL-KKM) Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen, di wilayah Kabupaten Bener Meriah.
Namun, baru kali ini saya mengunjungi lokasi wisata air terjun Tansaran Bidin di Kecamatan Bandar, Bener Meriah, salah satu objek wisata yang pernah mendapat nominasi “Surga Tersembunyi Terpopuler” pada Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2019.

Ke lokasi ini, saya ditemani kawan dari Bireuen, Oemaruddin (Wartawan TVRI/Ketua AJI Bireuen), Muhibbudin (Kasubbag Data, Informasi, dan Dokumentasi DPRK Bireuen), dan Husni (Kepala Puskom Umuslim).
Kami terlebih dahulu keliling beberapa desa lokasi KKM untuk mengunjungi mahasiswa yang sedang melaksanakan pengabdian di Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah.
Letak satu kampung dengan kampung lainnya lumanyan jauh.
Saya mengunjungi Desa Tanjungpura, Gele Muyang Kute, Wonosari, dan Tansaran Bidin.
Dengan waktu yang sangat singkat kami jelajahi beberapa desa menjenguk mahasiswa yang menginap di lokasi.
Mengunjungi mereka di lokasi pengabdian, membuat mereka senang dan bahagia, karena sudah hampir 15 hari berpisah dengan keluarga sendiri di kampung halaman.
Baca juga: Keindahan Air Terjun Alue Lombo Tangse, Setinggi 15 Meter, Airnya Sejuk dan Masih Asri
Baca juga: Tansaran Bidin, Air Terjun Tersembunyi Primadona Wisata Bener Meriah
Dari Desa Muyang Kute kami bergerak ke Tansaran Bidin.
Setelah 30 menit, tibalah kami di desa tujuan, rehat sejenak, shalat Zuhur, dan makan siang di rumah Pak Nasip (45), Reje/Kepala Desa Tansaran Bidin.
Pukul 14.00 WIB lewat, kami ditemani Pak Reje dan istrinya, mahasiswa KKM, anak muda kampung Tansaran Bidin, menuju lokasi wisata air terjun.
Lebih kurang 1 kilometer sampailah kami ke tempat parkir, di tepi jalan menuju lokasi.
Setelah memarkirkan kendaraan di pinggir jalan, kami telusuri jalan yang belum beraspal lebih kurang 300 meter dengan berjalan kaki.

Setelah berjalan 300 meter, barulah nyali dan adrenalin kami diuji.