Jurnalisme Warga
Menguji Adrenalin Menuju Air Terjun Tansaran Bidin
KESEKIAN kalinya saya ditugaskan menjadi Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Mahasiswa (DPL-KKM) Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen

Betapa tidak, menuju ke lokasi air terjun harus melewati medan yang berat.
Lokasinya sangat tersembunyi di kawasan hutan yang masih sangat perawan.
Untuk mencapai lokasi, harus melewati medan yang cukup ekstrem, berupa jalan setapak.
Kondisi jalannya berupa lapisan tanah bebatuan yang diselimuti rumput liar.
Tebing bebatuannya berdiri tegap, di tepinya jurang menganga.
Baca juga: Puluhan Wisatawan Lokal Terjebak di Air Terjun Kuta Malaka Hingga Malam Bersama 17 Sepmor
Topografinya kadang mendaki dan menurun, bahkan turunannya cukup miring.
Saat berjalan kita harus ekstrahati- hati.
Sepanjang perjalanan kami juga disuguhi panorama alam dengan perbukitan hijau yang masih natural serta puncak gunung berwarna biru yang begitu indah.
Beberapa kali mahasiswi yang ikut rombongan kami sempat terpeleset saat melewati jalan setapak berbatu karena licinnya jalan.
Langkah kami kadang terhalang pohon yang tumbang.
Tebingnya curam.
Pengunjung benar-benar diuji adrenalinnya di sini.
Namun, tidak seorang pun mengeluh, karena sepanjang perjalanan kami bisa menikmati suasana dingin diselingi suara gemercik air mengalir dari alur sungai yang membelah hutan belantara.
Walau wajah lelah, tapi tetap terpancar suasana gembira dalam nuansa rasa syukur menikmati keindahan alam ciptaan Allah ini.
Sepanjang perjalanan, rombongan mendapat penjelasan berbagai hal dari Reje Tansaran Bidin, anggota peutue desa, Pak Salinan, dan beberapa pemuda.