Berita Aceh Tamiang

Soroti Banjir di Tamiang, Haji Uma Minta Pemerintah Atasi Tanggul dan Penebangan Hutan

"Pencegahan ini misalnya jangan ada lagi aksi penebangan hutan, kalau terus dibiarkan, maka sampai kapan pun banjir akan terus terjadi," sambungnya.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAD WIGUNA
Haji Uma (kanan) saat berbincang dengan masyarakat di Aceh Tamiang, Selasa (1/3/2022). Persoalan banjir menjadi pembahasan utama dalam pertemuan itu. 

"Pencegahan ini misalnya jangan ada lagi aksi penebangan hutan, kalau terus dibiarkan, maka sampai kapan pun banjir akan terus terjadi," sambungnya.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Aceh.

Pemerintah Aceh pun diminta serius, mengatasi dinding sungai yang dinilai menjadi pemicu utama.

Desakan ini disampaikan anggota DPD RI, Sudirman atau Haji Uma ketika berada di Aceh Tamiang, Selasa (1/3/2022).

Haji Uma tiba di Aceh Tamiang ,ketika curah hujan di daerah ini tinggi dan sebagian wilayah sudah terendam banjir.

"Saya rasa yang terkena banjir (daerahnya) itu-itu saja, artinya penyebab banjir yang menjadi persoalan utama belum ditangani dengan baik," kata Haji Uma.

Haji Uma pun prihatin dengan masyarakat yang selalu menjadi langganan banjir.

"Karena banjir selalu terjadi, kesannya masyarakat sudah menunggu rumahnya terendam banjir, musiman," sambungnya.

Baca juga: Ruas Jalan Peureulak-Lokop di Desa Beurandang Terendam Banjir

Persoalan ini ditegaskan Haji Uma, harus disikapi Pemerintah Aceh dengan serius.

Dia pun sudah memetakan, kalau masalah ini harus dilakukan dengan pencegahan dan perbaikan tanggul.

"Pencegahan ini misalnya jangan ada lagi aksi penebangan hutan, kalau terus dibiarkan, maka sampai kapan pun banjir akan terus terjadi," sambungnya.

Makanya kata dia, butuh dibangun komunikasi antar-daerah yang selama ini menjadi langganan banjir.

Hal ini sangat perlu, karena bagian dari komunikasi pembenahan jalur air.

"Misalnya di bawah sudah diperbaiki, sementara hulu seperti Gayo Lues tidak, maka akan sia-sia. Makanya dibutuhkan komunikasi biar komprehensif," jelasnya.

Baca juga: Banjir di Bendahara Aceh Tamiang Meluas, Kantor Pemerintahan Terendam

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved