Berita Aceh Tamiang

Soroti Banjir di Tamiang, Haji Uma Minta Pemerintah Atasi Tanggul dan Penebangan Hutan

"Pencegahan ini misalnya jangan ada lagi aksi penebangan hutan, kalau terus dibiarkan, maka sampai kapan pun banjir akan terus terjadi," sambungnya.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAD WIGUNA
Haji Uma (kanan) saat berbincang dengan masyarakat di Aceh Tamiang, Selasa (1/3/2022). Persoalan banjir menjadi pembahasan utama dalam pertemuan itu. 

Hal serupa disampaikan Hadi, warga Telukhalban yang berharap Pemerintah Aceh merealisaikan janji yang sudah disampaikan dua tahun lalu.

Ketika itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah berjanji akan membenahi tanggul yang sudah jebol diterjang banjir.

"Pak gubernur sendiri yang janji, banyak saksi karena dia bilangnya di hadapan masyarakat ketika meninjau tanggul rusak di kampung kami," ujar Hadi.

Hadi mengaku, sangat terpukul karena daerahnya sudah dua kali diterjang banjir dalam tahun ini.

Genangan air ini disebutnya tidak hanya merudak perabotan rumah tangga, tapi juga menyebabkan tanakan padi mati.

Camat Bendahara, Fakhrurrazi mengatakan banjir di wilayahnya semakin parah karena sudah menyentuh 13 kampung.

Baca juga: Seribuan Rumah Masih Terendam Banjir di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur

Dia mengungkapkan, meluasnya banjir ini mulai terjadi pada Senin (28/2/2022) malam.

Secara perlahan, luapan air sungai yang awalnya hanya merendam tiga kampung, terus meningkat hingga menyentuh 13 kampung.

“Sudah mencapai 13 kampung, potensinya terus meningkat karena hujan masih turun,” kata Aji, sapaannya, Selasa (1/3/2022).

Disebutnya, ke 13 kampung tersebut merupakan Marlempang, Balai, Lubukbatil, Lambungblang, Raja, Mesjid BDH, Telukkepayang, Telukhalban, Rantaupakam, Cintaraja, Mesjid Sungai iyu, Seuneubok Dalam Mesjid dan Bandarbaru.

Aji mengatakan dampak banjir ini tidak hanya merendam rumah, tapi beberapa kantor pemerintahan dan tempat layanan kesehatan turut terendam.

“Di Telukhalban kantor datok penghulu dan polindesnya sudah terendam, otomatis pelayanan terhambat,” sambungnya.

Aji khawatir, jangkauan banjir semakin meluas mengingat curah hujan masih tinggi dan kondisi tanggul di wilayah itu semakin kritis.

“Warga sempat mau gotong royong benahi tanggul, tapi kondisinya sudah parah, musti pakai alat berat,” ungkap Aji. (*)

Baca juga: Seribuan Rumah Masih Terendam Banjir di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved