Eks Kombatan GAM Meninggal Ditembak
Ibu Eks Kombatan GAM di Aceh Utara Terisak Bersihkan Sisa Darah Anaknya, Setelah Meninggal Ditembak
“Cerita keluarga tadi, Ibu (Mertua) yang membersihkan darah dengan pakaiannya,” kata Mardina istri korban
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nur Nihayati
“Cerita keluarga tadi, Ibu (Mertua) yang membersihkan darah dengan pakaiannya,” kata Mardina istri korban
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON –Rohani (62) warga Desa Alue Ngom Kecamatan Nibong, Aceh Utara menyapu darah segar di meja dan kursi serta lantai warung kopi setelah kejadian penembakan anakya, M Yusuf (46) eks Kombatan GAM yang lebih dikenal Buraq dengan pakaiannya.
Ibu tujuh anak tersebut menyapu darah segar tersebut sambil terisak, karena tak sanggup menahan duka yang mendalam atas kepergian anak ke tiganya dengan cara tragis.
Rohani mengetahui kejadian tersebut setelah diberitahukan warga setelah kejadian tersebut.
Karena jarak rumah Rohani dengan warung kopi, lokasi kejadian tersebut terpaut puluhan meter.
“Cerita keluarga tadi, Ibu (Mertua) yang membersihkan darah dengan pakaiannya,” kata Mardina istri korban kepada Serambinews.com, saat proses visum suaminya di kamar Mayat RSU Cut Meutia Aceh Utara.
Karena di lantai warung kopi tersebut, basah dengan darah segar yang terus keluar dari bagian luka di leher korban.
“Meskipun terisak karena sangat sedih, tapi ibu terus membersihkannya,” ujar Mardina.
Mardina mengaku saat kejadian tersebut berada di rumahnya, Desa Matang Mane Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.
Sedangkan suaminya (korban), pulang ke Alue Ngom Kecamatan Nibong, karena pergi ke kebun.
“Saya tidak memiliki firasat apapun sebelum kejadian tersebut. Hanya saja anak saya yang masih berumur delapan bulan terus menerus menangis dalam beberapa malam terakhir ini,” ujar Ibu lima anak tersebut.
Padahal sebelumnya, anaknya tidak pernah menangis terus menerus pada malam hari.
“Belum pernah anak saya menangis sebelumnya pada malam hari seperti itu. Biasanya kalau menangis, ketika dikasih ASI, langsung diam,” ujar Mardina sambil terisak.
Namun, kali ini berbeda dengan sebelumnya. kendati dirinya sudah membawanya untuk berobat, tapi terus menerus menangis pada malam hari.