Konflik Rusia vs Ukraina
AS Akan Beri Sanksi India Terkait Pembelian Sistem Pertahanan Rusia
Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk menerapkan sanksi
WASHINGTON - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk menerapkan sanksi terhadap India atas pembelian sistem rudal dari Rusia.
Hal ini disampaikan diplomat AS Donald Lu pada Rabu (2/3/2022) waktu setempat, seperti dilansir Alarabiya, Kamis (3/3/2022).
India membeli sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 dari Rusia pada 2018 senilai hampir 5,5 miliar dolar AS.
Pembelian ini dilakukan dengan tujuan untuk melindungi diri dari serangan dari Cina atau Pakistan, dua saingan regional terbesarnya.
Namun, pemerintah AS diwajibkan oleh undang-undang Countering America's Adversaries through Sanctions Act (CAATSA) untuk memberikan sanksi kepada negara mana pun yang memiliki transaksi signifikan dengan Rusia, Iran atau Korea Utara, termasuk pembelian perangkat keras militer.
Atas kemungkinan sanksi AS terhadap India, Lu, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Selatan dan Tengah, mengatakan kepada anggota Subkomite Hubungan Luar Negeri Senat bahwa pemerintah akan mengikuti undang-undang CAATSA.
"Pemerintah sepenuhnya menerapkan undang-undang itu dan akan berkonsultasi dengan Kongres saat kita bergerak maju dengan salah satu dari mereka," kata dia.

New Delhi telah mengalami ketegangan diplomatik selama invasi Rusia ke Ukraina.
India menolak untuk mengutuk Kremlin tetapi menyerukan penghentian segera terhadap permusuhan yang terjadi.
Baca juga: Mulanya Keras Mendukung Ukraina, PM India Narendra Modi Kini Berbalik Dukung Rusia, Ini Alasannya
Baca juga: AS Akan Jatuhkan Sanksi ke India karena Tak Dukung Ukraina, Juga Sering Beli Alat Militer ke Rusia
India memiliki hubungan pertahanan yang erat dengan Amerika Serikat dan Rusia, setelah bekerja dengan kedua kekuatan tersebut sepanjang sejarahnya sebagai negara merdeka.
India juga dikenal sebagai pemimpin Gerakan Non-Blok, ketika pemerintah memutuskan tidak akan berpihak pada Amerika Serikat maupun Uni Soviet selama Perang Dingin.
Rusia Pastikan Pasokan Rudal Lancar
Rusia pada Rabu mengatakan, tidak akan ada dampak sanksi Barat terhadap mereka yang mempengaruhi pasokan sistem rudal S-400 ke India.
Duta Besar Rusia Denis Alipov mengatakan, transaksi tersebut mengacu kepada mekanisme bilateral untuk bisnis dalam mata uang nasional.
“Mengenai kesepakatan S-400, yakinlah bahwa itu tidak akan terpengaruh dengan cara apa pun.
Ini adalah jaminan 100 persen.
Mengenai kerja sama perdagangan dan ekonomi secara keseluruhan, kami akan melihat apa dampak akhir dari pembatasan ketat yang diberlakukan,” katanya.
Negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia dalam beberapa hari terakhir setelah invasi militernya ke Ukraina.
Menjawab pertanyaan apakah sanksi Barat dan konflik di Ukraina akan berdampak pada pengiriman keseluruhan peralatan pertahanan utama ke India, Alipov mengatakan, ada mekanisme untuk mengimbangi dampak pembatasan.
“Rusia selalu bangkit dari abu.
Ini akan bangkit lagi.
Jangan ragu tentang itu.
Kami telah mengambil langkah-langkah untuk mengamankan diri kami sendiri,” katanya. >(republika.co.id/indianexpress.com)
Baca juga: Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (I): Denazifikasi dan Demiliterisasi Ukraina
Baca juga: Rusia Ancam Hukum Penyebar Berita Bohong Perang di Ukraina, Media Asing dan Lokal Mulai Ketakutan