Kupi Beungoh
Putin, Ukraina, dan Perang Dunia 3 (II), Emosional atau Logiskah Alasan Putin?
Bagi Putin, rontoknya Uni Soviet pada awal tahun 90an hanya disebabkan oleh satu orang, yaitu Mikhail Gorbachev.
Putin adalah pribadi yang unik.
Jika taksonomi model pemerintahan dihadapkan antara demokrasi dan otokrasi, sekalipun Putin termasuk dalam golongan otokrasi, maka ia adalah otokarasi plus.
Mungkin Putin mempunyai banyak kesamaan dengan Kim Jong-Un dan Mao Zedong, di mana negara, pemerintah, dan pemegang tampuk tertinggi melekat tak dapat dipisahkan, tanpa ada elemen lainnya.
Tidak sama dengan banyak diktator yang mempunyai lingkaran inti, bagi Putin ia sendirilah lingkaran inti itu.
Ini sangat berbeda dengan sejumlah rezim Uni Soviet sebelumnya, seperti Brezhnev atau Andropov, di mana berbagai keputusan diambil oleh pemimpin setelah mendapat masukan dari anggota polit biro partai komunis.
Putin tidak seperti Brezhnev, apalagi Gorbachev.
Ia tidak akan minta pendapat Duma- DPR Rusia terhadap sesuatu yang ia yakini benar.
Adalah dia sendiri yang memutuskan apa yang terbaik bagi Rusia.
Inilah sebabnya, penjelasan tentang mengapa Rusia menginvasi Ukraina harus dimulai dengan mengenal lebih dalam Vladimir Putin.
Bubarnya Uni Soviet adalah pukulan yang sangat menyakitkan bagi Rusia hari ini.
Uni Soviet yang pada mulanya adalah wilayah bekas kerajaan Tsar Rusia.
Di bawah dinasti Romanov, Rusia telah berumur 500 tahun lebih, kemudian menjadi Republik Federasi dengan ideologi komunis pada tahun 1922.
Federasi itu tak berumur panjang.
Hanya 69 tahun setelah lahir.
Uni Soviet kemudian tercerai berai menjadi 15 negara; Rusia, Lithuania, Estonia, Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan, Moldova, Latvia, Kyrgystan, Kazakhastan,Georgia, Belarus, Azerbaijan, dan Armenia.