PKB Abdya
Ketua PKB Abdya Diancam Pecat, Diduga Kerap Kritisi Surat Edaran Menag soal Penggunaan Toa di Masjid
Kata-kata yang disampaikan beliau itu kepada saya adalah sikap arogansi, dan tidak bisa ditolerir
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Aceh Barat Daya (DPC PKB Abdya), Zulkarnaini mengaku diancam pecat oleh oknum pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh.
Menurut Zulkainaini, ancaman oknum pegawai Kemenag Aceh itu adalah bentuk penghinaan kepada dirinya, karena pemberhentian seorang ketua partai ada mekanisme dan aturan.
“Kata-kata yang disampaikan beliau itu kepada saya adalah sikap arogansi, dan tidak bisa ditolerir,” kata mantan anggota DPRK Abdya tersebut kepada Serambinews.com, Minggu (6/3/2022).
• Mahasiswa Minta Kemenag Aceh Tamiang Abaikan Surat Edaran Menteri Agama soal Suara Azan
Ia mengaku, akan menunggu sejauh mana kemampuan oknum pegawai tersebut, sehingga bisa mengeluarkan kata-kata ancaman yang tak berdasar tersebut.
“Saya tentu akan melihat, sejauh mana kehebatan beliau, sehingga mampu memecat ketua partai politik," cetusnya.
• Ditetapkan Sebagai Ketua PKB Abdya, Zulkarnaini Serahkan Pengurus Baru ke Bupati dan KIP
Ukra, saapan Zulkarnain mengaku akan berhenti berpolitik, jika diberhentikan dari ketua Partai PKB Abdya oleh oknum pegawai Kemenag Aceh tersebut.
“Jika dalam minggu ini tidak keluar surat pemecatan saya, maka saya akan lapor balik atas perbuatan tidak menyenangkan dan pengancaman, dan menyurati DPP dan Menteri Agama, apalagi pernyataan beliau disampaikan di media sosial,” tegasnya.
Ukra mengaku selama ini, tidak memiliki masalah serius dengan oknum tersebut.
Namun, ia tidak membantah bahwa selama ini sering mengkritisi kepala kantor Kemenag Aceh terkait Keputusan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan Surat Edaran (SE) 05 Tahun 2022 yang mengatur tentang penggunaan toa atau pengeras suara di masjid dan musala yang menuai pro kontra di masyarakat.
“Janganlah, karena saya tidak sepakat dengan kebijakan kepala kantor beliau, saya mau dipecat dari ketua partai, saya ini dipilih kader,” tegasnya.(*)