Bahaya Kopi yang Megandung Bahan Kimia Sildenafil dan Paracetamol, Ini Merk Produknya Temuan BPOM

sildenafil merupakan obat impotensi yang dipergunakan untuk mengobati masalah fungsi seksual pria atau disfungi ereksi.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Ilustrasi 

SERAMBINEWS.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini menemukan kopi yang mengandung bahan kimia obat(BKO) jenis paracetamol dan sildenafil.

Kandungan paracetamol dan sildenafil itu ditemukan ketika BPOM melakukan operasi penindakan produk ilegal obat tradisional dan pangan yang mengandung bahan kimia obat.

Dari operasi penindakan yang dilakukan BPOM, ada 6 produk kopi kemasan atau sachet yang mengandung dua bahan kimia obat tersebut.

Berikut 6 merek kopi saset yang mengandung paracetamol dan sildenafil berdasarkan temuan BPOM:

  • Kopi Bapak
  • Kopi Cleng
  • Kopi Jantang
  • Spider
  • Urat Madu
  • Jakarta Bandung.

Baca juga: 6 Merk Kopi Sachet yang Mengandung Paracetamol dan Sildenafil, Hati-hati Bisa Membahayakan Tubuh

Merek kopi-kopi itu beredar di wilayah Bandung dan Bogor dengan mencantumkan izin palsu BPOM.

Tak hanya mengandung paracetamol dan sildenafil, keenam merek kopi saset tersebut juga mengantongi izin BPOM palsu di kemasannya.

Lantas, apa bahaya dan efek samping mengonsumis kopi yang mengandung paracetamol dan sildenafil?

Bahaya kopi mengandung paracetamol dan sildenafil

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, mengonsumsi kopi saset atau kopi kemasan yang mengandung obat kimia paracetamol dan sildenafil sangatlah berbahaya.

Penggunaan bahan kimia obat pada bahan pangan, imbuhnya berisiko pada kesehatan bahkan kematian.

"Siapa pun yang mengonsumsi ini ya kemudian gangguan-gangguan lainnya bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit kanker juga memungkinkan tentunya," ujarnya dikutip dari Kompas.com (4/3/2022).

Baca juga: Nilai Transaksi Kopi Viagra Rp 7 Miliar per Bulan, BPOM Gandeng Mabes Polri untuk Tindak Pelaku

Baca juga: Tokopedia Janji Hilangkan Penjualan Kopi Viagra dan Parasetamol

Apa itu sildenafil dan paracetamol?

Dilansir dari Kompas.com (6/3/2022), Peneliti Kimia Medisinal BRIN Dr Teni Ernawati menjelaskan, sildenafil adalah senyawa kimia yang berfungsi mengobati gangguan fungsi sesksual pada pria, atau dapat disebut sebagai viagra.

Sedangkan paracetamol adalah senyawa kimia acetaminophen yang masuk dalam golongan analgesik ringan.

"Paracetamol bekerja sebagai inhibitor prostaglandin lemah dengan menghambat produksi prosraglandin, sehingga dapat mengurangi rasa sakit," ujarnya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (5/2/2022).

Efek samping sildenafil

Masih dilansir dari sumber yang sama, berikut efek samping dari Sildenafil yang sudah dilaporkan menurut penjelasan Teni.

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Nyeri otot
  • Sulit tidur
  • Dapat menyebabkan alergi

Sementara itu, dikutip dari WebMD, sildenafil merupakan obat impotensi yang dipergunakan untuk mengobati masalah fungsi seksual pria atau disfungi ereksi.

Sildenafil atau yang biasa dijual dengan nama viagra, bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis untuk membantu pria mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

Baca juga: Ternyata Kopi Bisa Jadi Obat Kuat untuk Pria, Syaratnya Harus Rutin Minum Kopi Jenis Ini

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Tingkatkan Gairah Seks & Vitalitas Pria? dr Samuel Oetoro Punya Jawabannya

Namun, obat ini tidak melindungi tubuh dari risiko penyakit menular seksual, seperti HIV, hepatitis B, gonore, ataupun sifilis.

Untuk efek samping yang mungkin timbul dari konsumsi sildenafil adalah mual, diare, dan kemerahan pada kulit.

Sildenafil bisa juga menimbulkan reaksi yang lebih serius seperti kejang, denyut jantung tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak, hingga kematian.

Efek penggunaan paracetamol

Parasetamol sendiri, dilansir dari drug.com, merupakan obat yang umum dipergunakan untuk menurunkan demam.

Selain itu, paracetamol juga dipergunakan untuk mengatasi berbagai kondisi seperti nyeri otot, sakit kepala, radang sendi, sakit punggung, dan sakit gigi.

Untuk efek samping paracetamol disebutkan tidak serius.

Namun, parasetamol bisa juga menimbulkan gejala alergi serius seperti ruam, gatal, bengkak di wajah, lidah, atau tenggorokan, pusing, hingga kesulitan bernapas.

Sementara efek fatal yang dapat ditimbulkan dari konsumsi parasetamol adalah kerusakan hati dan ginjal.

Teni menambahkan, untuk paracetamol mungkin ditambahkan untuk menghilangkan efek samping sakit kepala dari pengaruh sildenafil.

Menurutnya, setiap senyawa kimia yang digunakan seharusnya sudah melewati uji praklinis dan klinis sehingga dapat diketahui manfaat dari senyawa tersebut dan efek sampingnya.

Sedangkan untuk pangan, terkadang orang yang mengkonsumsi makanan atau minuman mengandung senyawa kimia tidak terdapat takaran tertentu, hal ini berbahaya jika penggunaannya berlebihan.

"Dan ini berbahaya, apalagi kalau penggunaanya berlebih," uaj Teni. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

INFO KESEHATAN

BERITA KANAL NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved