Internasional

Peluang Presiden Vladimir Putin Digulingkan Dalam Kudeta Meningkat, Sudah Bersikap Seperti Diktator

Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai akan dapat digulingkan melalui kudeta militer. Putin disebut sudah bertindak seperti seorang diktator dengan

Editor: M Nur Pakar
AFP/ALEXEI NIKOLSKY/via Getty Images
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan petugas FSB selama kunjungan ke kota terbesar kedua di Chechnya, Gudermes, pada 20 Desember 2011. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai akan dapat digulingkan melalui kudeta militer.

Putin disebut sudah bertindak seperti seorang diktator dengan membungkam ribuan demonstran anti-invasi ke Ukraina di Rusia.

Dilansir Business Insider, Sabtu (12/3/2022), kudeta militer dan rakyat, serta perekonomian Rusia terus terpuruk, akibat sanksi berat dari AS dan Barat.

Kemudian, militer sedang berjuang dalam usahanya untuk menjatuhkan Ukraina, tetapi moral pasukan semakin jatuh.

Semua keluhan yang secara tradisional memotivasi kudeta terhadap seorang diktator, menurut seorang ahli rezim otoriter.

"Kemungkinan Putin digulingkan sekarang, jauh lebih tinggi daripada sebulan lalu," kata Adam Casey, seorang rekan postdoctoral di Weiser Center for Emerging Democracies di University of Michigan.

Tetapi, katanya, Putin telah menghabiskan dua dekade merancang mekanisme untuk melindungi dirinya dari penggulingan yang tidak resmi.

Baca juga: Media China, Venezuela dan Korut Dukung Presiden Vladimir Putin, Perang Ukraina Akibat Keangkuhan AS

Casey menjelaskan, tidak seorang pun harus menunggu dengan napas tertahan untuk pemerintahannya segera digulingkan.

Sementara itu, Google menelusuri 'Kudeta Putin' mencapai titik tertinggi selama minggu dari 27 Februari hingga 5 Maret 2022.

Minat terhadap prospek kudeta terhadap Putin berada pada titik tertinggi sepanjang masa, menurut pencarian online.

Data Google Trends menunjukkan penelusuran untuk "kudeta Putin" meroket setelah invasi ke Ukraina.

Dengan istilah penelusuran memuncak popularitasnya diwakili oleh 100 pada grafik.

Data menunjukkan orang terus mencari istilah tersebut dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Senator Lindsey Graham, seorang Republikan Carolina Selatan pada Kamis (9/3/2022) berbagi tweet blak-blakan yang mendorong pemecatan Putin:

"Satu-satunya cara ini berakhir adalah seseorang di Rusia membawa orang ini keluar," ujarnya.

Rekan legislator dari kedua belah pihak mengkritik Graham, mengatakan tweetnya ceroboh dan dapat meningkatkan konflik.

Baca juga: Ketua Asosiasi Gubernur Amerika Serikat Menilai Vladimir Putin Jahat, Ganggu Perdamaian Ukraina

“Militer Rusia tidak tampil dalam perang seperti yang diharapkan kebanyakan orang, dan kinerjanya secara keseluruhan sangat buruk,” kata Casey.

Badan-badan intelijen AS mengatakan hingga 6.000 tentara Rusia tewas di Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengklaim pasukannya telah membunuh 12.000 tentara Rusia dan menghancurkan lebih dari 2.000 kendaraan Rusia, menurutForbes.

Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan tentara Rusia mengalami masalah moral dalam menghadapi perlawanan Ukraina yang gigih.

Laporan langsung menunjukkan, banyak tentara Rusia yang merasa seperti disesatkan tentang tujuan perang di Ukraina.

Dan bencana ekonomi yang disebabkan oleh sanksi internasional yang luas menghantam kelas menengah Rusia dan benar-benar merasakan krisis, kata Casey.

Sejumlah negara juga sedang berjuang; aset mewah oligarki,termasuk superyacht,menjadi sasaran sanksi.

"Hal-hal yang telah memotivasi kudeta di tempat lain hadir," kata Casey kepada Insider.

Tapi Putin, yang menjadi presiden Rusia pada tahun 2000, telah menghabiskan dua dekade membuat rezimnya keran dikudeta, jelas Casey.

Dia menghabiskan banyak waktu dan upaya merancang aparat keamanan Rusia sedemikian rupa sehingga membuatnya relatif kebal terhadap kudeta.

Apalagi, Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) telah dibentuk untuk pencegahan kudeta militer.

Baca juga: Menteri Pertahanan Inggris Menilai, Invasi Rusia ke Ukraina Akan Tumbangkan Vladimir Putin

Putin dapat digulingkan melalui kudeta militer klasik, tetapi Casey mengatakan Putin telah mengambil langkah-langkah untuk membuat tidak terjadi.

Dia berfokus pada kontra intelijen, keamanan internal dan perbatasan, dan pengawasan.

"Ini memainkan peran integral dalam memantau keandalan politik pejabat militer Rusia, kata Casey.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved