Konflik Rusia vs Ukraina
Dinas Sosial Aceh Pulangkan Mahasiswa Aceh di Ukraina
Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial (Dinsos) merencanakan pemulangan salah satu warga Aceh yang sedang menimba ilmu di Ukraina
BANDA ACEH - Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial (Dinsos) merencanakan pemulangan salah satu warga Aceh yang sedang menimba ilmu di Ukraina, negeri yang sedang berkecamuk perang akibat invasi Rusia.
Dia adalah Arif Fazilla, mahasiswa kedokteran asal Gampong Rambong, Meunasah Cot, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie.
Saat ini, Arif Fazilla telah berada di Indonesia dan sedang sedang menjalani masa karantina di Wisma Pasar Rumput, Jakarta Selatan.

"Setelah kami lakukan komunikasi dengan para pihak di Kemlu (kementerian Luar Negeri) dan BPPA (Badan Penghubung Pemerintah Aceh), Insya Allah, setelah Arif Fazilla menjalani masa karantina sesuai prosedur perjalanan masa pandemi, akan kami pulangkan ke Aceh dan menyerahkan kepada keluarga di Pidie," kata Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr Yusrizal, dalam pernyataan tertulis yang diterima Serambi, Sabtu (12/3/2022).
Arif Fazilla merupakan satu dari 80 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tiba di Tanah Air setelah dievakuasi dari Ukraina pada Kamis (3/3/2022) lalu.
Arif berada di Ukraina sejak Januari 2022 untuk melanjutkan pendidikan specialist Radiologist.
Sebelumnya, dia kuliah di salah satu universitas di Rusia, fakultas kedokteran.
Proses evakuasi Arif Fazila juga berlangsung dramatis dan menegangkan.
Di tengah gempuran pasukan Rusia ke Ukraina, Arif bersama 13 warga Indonesia lainnya harus menempuh perjalanan darat selama 20 jam dalam situasi yang membahayakan untuk sampai ke Romania.
Selain Arif, juga ada Muhammaad Fata (24) yang saat ini masih berada di Ukraina.
Baca juga: ‘Alhamdulillah Anak Kami Selamat’, Evakuasi Mahasiswa Aceh di Ukraina Berlangsung Dramatis
Baca juga: Menegangkan & Dramatis, Mahasiswa Aceh Arif Tempuh Jalan Darat 20 Jam Keluar dari Ukraina ke Rumania
Fata asal Desa Serba Jadi, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya ini memilih bertahan di Ivano, sebuah daerah yang berbatasan dengan Polandia.
Fata berada di Ukraina sejak enam bulan terakhir, bekerja sebagai guru tahfiz di Yayasan Tahfiqh Sulaiman yang merupakan cabang dari Negara Turki.
Ayah Muhammad Fata, Ismail kepada Serambi belum lama ini mengatakan, anaknya itu masih melihat perkembangan perang di Ukraina.
Bila eskalasi semakin parah, maka tak ada pilihan lain bagi Fata selain harus keluar dari Ukraina.
Sementara itu, di Rusia, juga ada warga Aceh yang sedang menempuh pendidikan di Northern (Arctic) Federal University, Jurusan Bio-fisiologi Kedokteran, yaitu Abdillah Imron Nasution.