Serambi Awards 2022
Kawasan Minapolitan
KAWASAN Minapolitan Kabupaten Aceh Timur merupakan salah satu dari 11 kawasan Minapolitan di Indonesia.

SERAMBINEWS.COM - KAWASAN Minapolitan Kabupaten Aceh Timur merupakan salah satu dari 11 kawasan Minapolitan di Indonesia. Di mana mencakup kawasan Minapolitan Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap. Kawasan Minapolitan Aceh Timur meliputi enam kecamatan inti skala prioritas nasional yaitu Kecamatan Idi Rayeuk, Darul Aman, Idi Timur, Peudawa, Peureulak Barat, dan Peureulak.
Selanjutnya, delapan kecamatan penyangga skala prioritas daerah yaitu Kecamatan Birem Bayeun, Rantau Selamat, Sungai Raya, Peureulak Timur, Nurussalam, Julok, Simpang Ulim, dan Madat.
Dalam rangka pengembangan kawasan Minapolitan, Pemkab Aceh Timur sudah menyusun dua dokumen pendukung yaitu Rencana Zonasi Wilayah Pengembangan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) dan masterplan Minapolitan Kabupaten Aceh Timur.
Selain itu, Pelabuhan Perikanan Ikan (PPI) sejak 2016 sudah ditingkatkan menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) yang diperluas menjadi Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan (WKOPP) seluas 62 hektar. Di dalam WKOPP itu terdapat cold storage, dok kapal, stasiun bahan bakar nelayan, dan lain-lain.
Baca juga: Lahan Pertanian Pangan (Food Estate)
Kabupaten Aceh Timur memi liki prospek kawasan Minapolitan yang menjanjikan. Jumlah rumah tangga perikanan tangkapnya mencapai 20.140 rumah tangga. Alat tangkap bervariasi menggunakan perahu dan kapal dan menghasilkan panen 29.235,71 ton per tahun perikanan laut. Kemudian, didukung pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, pabrik es, rumah produksi, dan pasar kawasan untuk mendukung pasca panen.
Di samping itu, dalam membangun kawasan Minapolitan tidak terlepas dari zona pendukung berupa perikanan budidaya. Jumlah tambak produktif di Aceh Timur, mencapai 16.377 hektar dengan produksi 14.455,27 ton.
“Tentunya dengan adanya rencana pembangunan kawasan perdesaan ini membuka peluang bagi Aceh Timur untuk menjadi lokasi pembangunan minapolitan yang didukung oleh Kemendes, PDT &Transmigrasi,” ungkap Bupati Rocky.
Pembangunan Kampung Udang (Shrimp Estate)
SHRIMP Estate (Kampung Udang) merupakan terobosan baru dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Pemkab Aceh Timur, sebagai salah satu percontohan klaster tambak udang vaname sebanyak 9 petak dengan luas masing-masing 1.800 meter persegi. Dilengkapi instalasi pengolahan air limbah (IPAL), tandon air, dan sudah panen sebanyak 25 ton atau senilai 1,8 miliar.
Pengembangan budidaya udang vaname berlanjut dengan adanya rencana Lahan Tambak Udang Terintegrasi Berbasis Kawasan 400 hektar. Total terdapat 4 kecamatan yang akan dijadikan lokasi Kawasan Tambak Terintegrasi yaitu Kecamatan Peudawa, Darul Aman, Nurussalam dan Idi Rayeuk.
Dampak dari inovasi tambak udang ini diharapkan akan menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pembudidaya udang serta warga sekitarnya yang berujung padameningkatnya kesejahteraan masyarakat setempat dan PAD.
Baca juga: Kawasan Agropolitan Memiliki Peran Utama
Kawasan Transmigrasi
DALAM Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan (RPKP) Kabupaten Aceh Timur, Kecamatan Peunaron dan Ranto Peureulak termasuk dalam kawasan transmigrasi prioritas nasional. Sedangkan Kecamatan Serbajadi dan Indra Makmur termasuk prioritas daerah. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan para transmigran dan masyarakat sekitarnya, yang dapat diarahkan kepada peningkatan produksi pertanian dengan membuka lahan-lahan baru atau ekstensifi kasi.
Kawasan transmigrasi yang menjadi wilayah binaan Pemkab Aceh Timur yaitu HTI Seumanah Jaya sebanyak 189 KK dengan 785 penduduk. Sementara Punti Payong sebanyak 50 KK dengan 241 penduduk yang berlokasi di Kecamatan Ranto Peureulak. Di lokasi itu sudah dibangun fasilitas pasar, masjid, sekolah, sumur bor, balai desa, dan meunasah. Sedangkan Kecamatan Peunaron, Serbajadi, dan Indra Makmu sudah menjadi transmigrasi swakarsa mandiri.(*)
Kawasan Pariwisata
ADANYA perencanaan pembangunan Kawasan Pariwisata membawa dampak positif terhadap potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Aceh Timur. Pembangunan kawasan prioritas nasional terdapat di Kecamatan Birem Bayeun, Pante Bidari, Serbajadi, Peureulak, Sungai Raya, dan Ranto Peureulak. Skala prioritas daerah terdapat di Kecamatan Simpang Jernih, Madat, Simpang Ulim, dan Julok.
Kawasan pariwisata di Aceh Timur didominasi wisata alam, terutama pantai yang dikunjungi tidak hanya masyatakat setempat, tetapi juga wisatawan berasal dari luar daerah atau Kabupaten Aceh Timur. “Kawasan pariwisata ini menjadi tempat rekreasi bagi keluarga dan menjadi sumbangan besar bagi pembangunan ekonomi masyarakat setempat. Selain wisata alam, di Aceh Timur, juga terdapat wisata religi, wisata sejarah dan wisata kulinernya,” ungkap Bupati.
Conservation Response Unit (CRU) Gajah
PEMKAB Aceh Timur membangun CRU gajah di Kecamatan Serbajadi sebagai pembangunan kawasan perlindungan Satwa Liar, Langka, dan Dilindungi. Berlokasi di Gampong Bunin dengan luas sekitar 5.500 hektar yang diresmikan sejak 27 Januari 2016. Tujuannya untuk mengatasi konfl ik antara gajah dan manusia yang sama-sama membutuhkan lahan landai dan datar, juga dapat menjadi objek wisata berbasis edukasi dan konservasi.
Sejak 2018 upaya pencegahan konfl ik dilakukan dengan membangun Barrier berupa parit, dan kawat kejut (power fencing) yang dibangun dengan pendanaan dari mitra konservasi Forum Konservasi Leuser (FKL) dan swadaya masyarakat.(*)
Baca juga: Aceh Timur Bangun Ekonomi Berkelanjutan Berbasis Kawasan