Internasional

Pejuang Chechnya Pimpin Serangan ke Pelabuhan Mariupol, 500 Warga Ukraina Dijadikan Sandera

Pemimpin wilayah Chechnya Rusia yang didukung Kremlin mengatakan pejuang Chechnya mempelopori serangan Rusia di pelabuhan strategis Mariupol.

Editor: M Nur Pakar
AFP/ Polisi Nasional Ukraina
Sebuah bangunan rumah sakit anak hancur bersama mobil dan puing-puing berserakan setelah serangan udara Rusia di kota tenggara Mariupol pada 9 Maret 2022. 

SERAMBINEWS.COM, LVIV - Pemimpin wilayah Chechnya Rusia yang didukung Kremlin mengatakan pejuang Chechnya mempelopori serangan Rusia di pelabuhan strategis Mariupol.

Pemimpin regional Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan hal itu pada aplikasi pesan Telegram pada Selasa (15/3/2022).

Dia mengatakan pejuang Chechnya pergi 1,5 kilometer di dalam kota Laut Azov sebelum tentara Ukraina menghentikan serangan mereka ketika malam tiba.

Kadyrov mengatakan rekan dekatnya Adam Delimkhanov memimpin pejuang Chechnya di Mariupol.

Pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia menguasai sebuah rumah sakit di kota pelabuhan Mariupol dan menyandera sekitar 500 orang pada Selasa (15/3/2022) malam.

Baca juga: PBB Peringatkan Perang Ukraina Ancam Perekonomian Global, Negara Miskin Makin Terpuruk

Pavlo Kyrylenko mengatakan di aplikasi media sosial Telegram, pasukan Rusia mengumpulkan 400 orang dari rumah mereka di lingkungan itu.

Kemudian, membawa mereka ke rumah sakit, di mana sekitar 100 pasien, dokter, dan staf rumah sakit lainnya berada.

Kyrylenko mengatakan Rusia menggunakan sandera sebagai tameng manusia.

"Tidak mungkin meninggalkan rumah sakit, mereka menembak dengan keras," kata Kyrylenko.

Dia mengatakan staf terus merawat pasien di bangsal darurat yang didirikan di ruang bawah tanah meskipun ada kerusakan pada gedung akibat penembakan.

Baca juga: Seorang Jenderal Rusia Kembali Tewas Dalam Pertempuran di Mariupol

Pengepungan Rumah Sakit Perawatan Intensif Regional di Mariupol terjadi seminggu setelah pasukan Rusia mengebom rumah sakit bersalin di kota yang sama.

Serangan itu menewaskan tiga, termasuk seorang anak.

Selain itu, militer Ukraina mengklaim telah menggagalkan upaya Rusia untuk menguasai pelabuhan strategis Mariupol.

Militer Ukraina menjelaskan pasukan Rusia mundur setelah mengalami kekalahan dalam pertempuran sengit.

Tentara Rusia telah merebut Kota Pelabuhan Azov berpenduduk 430 ribu jiwa selama sepekan,

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved