Internasional

Jet Tempur Rusia Rudal Teater Mariupol, Tempat Seribuan Warga Sipil Ukraina Mengungsi

Jet tempur Rusia dituduh melepaskan rudal ke sebuah gedung teater, tempat seribuan warga sipil Ukraina mengungsi.

Editor: M Nur Pakar
AFP// TELEGRAM /pavlokyrylenko_donoda
Teater Drama tampak terbakar seusai terkena serangan rudal jet tempur Rusia di Mariupol, Ukraina pada Rabu (16/3/2022). 

SERAMBINEWSCOM, KIEV - Jet tempur Rusia dituduh melakukan serangan rudal ke sebuah gedung teater, tempat seribuan warga sipil Ukraina mengungsi.

Dewan Kota Mariupol mengatakan ratusan warga sipil berlindung di Teater Drama Mariupol.

Wakil Wali Kota Mariupol Serhiy Orlov kepada BBC, Kamis (17/3/2022) mengatakan antara 1.000 sampai 1.200 warga sipil berlindung di gedung itu ketika dihantam rudal.

Tetapi jumlah korban masih belum jelas. Laporan dugaan serangan belum diverifikasi secara independen.

Rekaman yang diduga setelah pengeboman menunjukkan bangunan itu menjadi puing-puing:

Serangan rudal yang diduga terjadi di tengah pengepungan Rusia atas kota itu, telah membuat penduduk tanpa listrik, air dan kebutuhan dasar lainnya.

Baca juga: Pejuang Chechnya Pimpin Serangan ke Pelabuhan Mariupol, 500 Warga Ukraina Dijadikan Sandera

Pejabat lokal telah mencatat lebih dari 2.500 kematian, jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Para pejabat telah mengatakan kepada keluarga untuk meninggalkan kerabat yang meninggal di jalan karena terlalu berbahaya untuk mengadakan pemakaman di tengah serangan tanpa henti.

Sedangkan beberapa mayat telah dikubur di kuburan massal yang didokumentasikan oleh Associated Press (AP).
Satu-satunya media internasional yang saat ini hadir di kota adalah dua reporter AP.

“Pembela kami akan bertahan sampai peluru terakhir,” kata Orlov, Wakil Wali Kota kepada AP sebelum dugaan serangan Rusia di Teater Drama.

“Tetapi orang-orang sekarat tanpa air dan makanan, dan saya pikir dalam beberapa hari ke depan kita akan menghitung ratusan dan ribuan kematian," ungkapnya.

Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada akhir Februari, dalam apa yang dikatakan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai upaya untuk mendenazifikasi negara itu.

Baca juga: Kota Mariupol Babak-Belur Dihajar Tentara Rusia, Korban Tewas Capai Seribuan Orang

Rusia membantah sengaja menargetkan warga sipil dalam perang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajukan banding kepada Kongres AS pada Rabu (16/3/2022) untuk lebih banyak bantuan militer serta zona larangan terbang di atas Ukraina.

Meskipun menegakkan zona larangan terbang kemungkinan akan menarik sekutu AS dan NATO lebih dalam ke dalam konflik.

Sehingga, itu ditentang oleh Presiden AS Joe Biden.

Sebagai gantinya, Biden mengumumkan paket bantuan $800 miliar ke Ukraina pada Rabu sore, termasuk drone, rudal anti-tank, dan rudal anti-pesawat.(*)

Baca juga: Seorang Jenderal Rusia Kembali Tewas Dalam Pertempuran di Mariupol

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved