Berita Banda Aceh
Pulau Banyak Dikembangkan Jadi Kawasan Pariwisata Bahari
“Kawasan Kepulauan Banyak sebagai destinasi pariwisata petualangan bahari berwawasan lingkungan yang memberikan cahaya benderang dalam mengajak...
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Nurul Hayati
“Kawasan Kepulauan Banyak sebagai destinasi pariwisata petualangan bahari berwawasan lingkungan yang memberikan cahaya benderang dalam mengajak pada nilai-nilai kebaikan, kemakmuran, serta memberikan manfaat dan kebaikan bagi semua, baik itu masyarakat, wisatawan, dunia usaha, pemerintah, dan juga bagi kelestarian sumber daya alam dan budaya”, tutur Yani.
Laporan Mawaddatul Husna I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pulau Banyak, Aceh Singkil akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata bahari, yang nantinya dapat menjadi icon pertumbuhan wisata di Aceh.
Dalam rangka pengembangan destinasi wisata di Aceh tersebut, maka telah disusun kajian Vision Master Plan (VMP) Pengembangan Destinasi Wisata Pulau Banyak.
Kajian tersebut merupakan kerja sama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh, Pemerintah Daerah Kabupaten Singkil, dan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan ITB (P2PAR ITB).
Penyusunan VMP tersebut bertujuan untuk menjadikan Pulau Banyak sebagai destinasi yang memenuhi aspek Attraction, Amenity, Accessibility dan Ancilliary (4A) guna mewujudkan sebuah tata ruang dan konsep pembangunan yang menjadi rujukan bagi seluruh pihak.
Kepala Perwakilan BI Aceh, Achris Sarwani menyampaikan Pulau Banyak ini nantinya dapat menjadi icon pertumbuhan wisata di Aceh.
Selama ini sudah ada di Sabang, Banda Aceh, Takengon, dan bisa bertambah satu lagi yaitu di Pulau Banyak.
"Siapapun nanti jadi investornya kita sudah siap. Aceh mempunyai potensi unggulan di sektor pertanian, perdagangan, perikanan, dan ada satu lagi potensi yang sayang apabila tidak dikembangkan, yaitu potensi wisata karena multiplier effect-nya itu luar biasa," sebut Achris dalam sambutannya pada acara Diseminasi Kajian Vision Master Plan (VMP) Pengembangan Pulau Banyak, di Auditorium Teuku Umar Kantor Perwakilan BI Aceh, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Catat Jadwalnya! Pulau Banyak Tuan Rumah West Sumatera Yacht Rally 2022
Ia mengatakan di Aceh ada wisata alam, wisata budaya, dan wisata religi.
Ketiganya ini harus dikemas, sehingga dapat menjadi branding wisata di provinsi ini.
"Semua potensi tadi tidak akan jalan kalau kita tidak membangun, dan tidak bisa sendiri-sendiri. Kita berharap nantinya potensi ini dapat ditangkap oleh para investor," sebutnya.
ASDA II Aceh Singkil, Ir Muzni SP mengapresiasi atas kerja sama yang dilakukan BI dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, karena mengingat banyak manfaat yang diperoleh dari kerjasama tersebut.
"Ini juga membuka peluang kepada investor untuk berinvestasi di Aceh Singkil, karena dari kajian ini menghasilkan konsep bagaimana berinvestasi di Pulau Banyak, Aceh Singkil," katanya yang menambahkan pihaknya pun menyambut baik untuk pengembangan wisata di Pulau Banyak.
Sementara tim dari Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan ITB (P2PAR ITB), Yani menyampaikan arah pengembangan produk pariwisata, ada sejumlah daya tarik wisata unggulan yang ditawarkan yaitu Pulau Palambak, Pulau Panjang, Resort Nago, Pulau Balai, Rago-Rago, Ujung Lolok, Pulau Asok, Pulau Rangit Kecil, dan Pulau Bangkaru (RIPKA).
Baca juga: VIDEO - Sempat Korsleting Listrik, SMP Pulau Banyak Selamat dari Kebakaran
Selanjutnya, zona wisata snorkeling dan island hopping di timur Pulau Tuangku.
Zona wisata minat khusus konservasi keanekaragaman hayati hutan: Pulau Haloban, penetasan penyu, Pulau Tuangku.
Zona wisata selancar: Ujung Lolok.
Skala internasional keanekaragaman hayati ditawarkan di Pantai Amandangan, Pulau Bangkaru (Kecamatan Pulau Banyak Barat), di tempat ini merupakan habitat spesies penyu langka dunia yaitu penyu hijau, penyu sisik, dan penyu belimbing.
Kemudian di Perairan Pulau Matahari, Pulau Balong, dan Pulau Rago-Rago merupakan jalur perlintasan berbagai spesies mamalia laut, seperti Dugong Dugon, spinner dolphin, paus sperma, paus bungkuk, hiu beton, hiu Nawan, dan hiu pesawat. Dan di Pulau Tuangku merupakan habitat bunga bangkai.
Yani menambahkan visi pengembangan Pulau Banyak sebagai destinasi wisata petualangan bahari internasional dengan branding “The Light of Ecomarine Adventures”.
Baca juga: Sempat Korsleting Listrik, SMP Pulau Banyak Selamat dari Kebakaran
“Kawasan Kepulauan Banyak sebagai destinasi pariwisata petualangan bahari berwawasan lingkungan yang memberikan cahaya benderang dalam mengajak pada nilai-nilai kebaikan, kemakmuran, serta memberikan manfaat dan kebaikan bagi semua, baik itu masyarakat, wisatawan, dunia usaha, pemerintah, dan juga bagi kelestarian sumber daya alam dan budaya”, tutur Yani.
Terdapat empat tahapan yang diusulkan dalam vision master plan Pulau Banyak.
Tahap pertama adalah penyiapan masyarakat dan kelembagaan pariwisata, tahap kedua adalah perkembangan produk pariwisata berkualitas, tahap ketiga pengembangan jejaring produk dan pariwisata berkualitas, serta tahap ke empat adalah percepatan pengembangan destinasi pariwisata internasional.
Selanjutnya Kepala Kantor Wilayah DJBC Provinsi Aceh, sekaligus sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan RI di Aceh, Safuadi memberikan apresiasi atas penyusunan kajian VMP yang telah diinisiasi oleh Bank Indonesia dan menyampaikan bahwa kajian perencanaan yang telah disusun harus segera direalisasikan.
“Pengembangan Pulau Banyak dapat diakselerasi dengan penerapan kawasan ekonomi khusus pariwisata,” kata Safuadi.
Pengembangan Pulau Banyak dapat memanfaatkan dan mereplikasi success story yang sudah ada seperti Tanjung Kelayang dan Mandalika.
Dari sisi pembiayaan, pengembangan kawasan ekonomi khusus Pulau Banyak dapat menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebagai salah satu alternatif yang dapat dilakukan.
Kajian Vision Master Plan Destinasi Pariwisata Kepulauan Banyak diharapkan dapat menghasilkan dokumen perencanaan kepariwisataan Kawasan Kepulauan Banyak dalam bentuk rencana induk kawasan pariwisata sebagai pedoman pembangunan, dan pengelolaan kepariwisataan yang berlandaskan nilai-nilai agama, dan prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. (*)
Baca juga: Warga Pulau Banyak Mengaku Kesulitan Bahan Baku Kayu Membuat Perahu