Berita Aceh Tamiang

Apkasindo Pertimbangkan Aceh Tamiang Jadi Lokasi PKS Petani

Wacana dipilihnya Aceh Tamiang ini diakuinya, tidak terlepas dengan fakta luasnya hamparan kebun sawit milik masyarakat, serta progress PSR yang...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Dok: Humas
Ketua Apkasindo Aceh, Sofyan Abdullah (kiri) saat mengikuti pertemuan di Medan, Sabtu (19/3/2022). 

Wacana dipilihnya Aceh Tamiang ini diakuinya, tidak terlepas dengan fakta luasnya hamparan kebun sawit milik masyarakat, serta progress PSR yang dinilainya berjalan baik.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kabupaten Aceh Tamiang masuk nominasi daerah yang akan diusulkan menjadi lokasi pabrik kelapa sawit dari anggaran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Wacana ini disampaikan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh, Sofyan Abdullah dalam pertemuan sekaligus pelantikan DPW Apkasindo Sumatera Utara di Medan, Sabtu (19/3/2022).

Sofyan menjelaskan, dalam pertemuan yang dihadiri Ketua Apkasindo Gulat ME Manurung, Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi, pihak BPDPKS dan sejumlah pejabat di Sumatera Utara membahas beberapa persoalan yang berkaitan dengan kelapa sait, termasuk kelangkaan minyak goreng dan nasib petani kelapa sawit.

“Harga TBS belum seragam, artinya belum semua petani menikmati harga TBS yang sedang mengalami tren naik,” kata Sofyan.

Beranjak dari persoalan ini, DPP Apkasindo kemudian mencetuskan ide membangun pabrik kelapa sawit yang anggarannya bersumber dari BPDPKS.

Pola ini mirip dengan program peremajan sawit rakyat (PSR) yang saat ini sedang bergulir di sejumlah daerah.

“Pola akan sama, anggarannya dari BPDPKS dan dikerjakan oleh koperasi,” ungkapnya.

Baca juga: Antisipasi Kelangkaan Minyak Goreng, Kapolres Simeulue Tinjau Pabrik Kelapa Sawit

Sofyan menambahkan, dalam pertemuan itu Gulat berharap setiap provinsi memiliki satu PKS.

Untuk sementara, Sofyan berencana mengusulkan Aceh Tamiang sebagai lokasi pabrik untuk Provinsi Aceh.

“Ini masih dalam pertimbangan, daerah lain juga layak, jadi belum final, tergantung kesiapan koperasi pelaksananya,” jelasnya.

Wacana dipilihnya Aceh Tamiang ini diakuinya, tidak terlepas dengan fakta luasnya hamparan kebun sawit milik masyarakat, serta progress PSR yang dinilainya berjalan baik.

“Bicara pabrik tentu berbicara stok buah, sejauh ini saya melihat stok buah di Aceh Tamiang cukup mendukung,” bebernya.

Gulat ME Manurung menjelaskan, program pembangunan pabrik ini tidak terikat pada PKS, tapi juga bisa berapa pabrik minyak goreng.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved