Berita Simeulue

Minyak Goreng Subsidi Gagal Masuk Simeulue

Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Simeulue, Novikar Setiadi, mengatakan, minyak goreng (Migor) subsidi untuk Simeulue

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ SARI MULIASNO
Kadisperindagkop dan UKM Kabupaten Simeulue, Novikar Setiadi (kiri), memantau langsung pembongkaran minyak goreng subsidi dari mobil tanki ke pihak distributor di Kabupaten Simeulue, Rabu (16/3/2022) kemarin. 

SINABANG - Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Simeulue, Novikar Setiadi, mengatakan, minyak goreng (Migor) subsidi untuk Simeulue yang akan masuk untuk tahap kedua, batal dikirim pada Jumat (18/3/2022).

Distributor masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat, khususnya terkait harga jual yang sesuai aturan pemerintah.

Pihaknya sudah melakukan konfirmasi ke distributor besar di Medan.

Novikar Setiadi, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Simeulue.
Novikar Setiadi. (For Serambinews.com)

Distributor saat ini masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat soal harga.

"Belum bisa masuk minyak goreng tahap dua.

Saya hubungi ke Medan infonya mereka masih menunggu keputusan dari pusat soal harga.

Mungkin Senin depan ini sudah ada keputusan," katanya.

Ia menambahkan, meskipun minyak goreng subsidi tahap dua itu belum masuk, namun stok minyak goreng di wilayah kepulauan itu masih aman.

Sebab, beberapa hari lalu baru masuk sebanyak 20 ton minyak goreng.

Baca juga: Tanggapi Kelangkaan Minyak Goreng, Ketua MPU Aceh : Berdosa Biarkan Rakyat Jera

Baca juga: Menko Airlangga: Silahkan Mafia Minyak Goreng Segera Ditangkap

Migor ini didistribusikan oleh dua distributor yang ditunjuk Pemkab Simeulue.

"Untuk harga minyak goreng yang masuk beberapa hari lalu itu harganya tetap dan itu sudah kita sampaikan kepada distributor jangan sampai dinaikkan.

Untuk masalah migor di Simeulue tetap kita jaga pasokannya, jangan sampai langka," pungkas Novikar.

Pantau pasar Pemantauan pasar memang dilakukan di berbagai daerah.

Polres Aceh Barat Daya (Abdya) meninjau ketersedian minyak goreng ke sejumlah swalayan dan pasar tradisional di Blangpidie dan Susoh, Jumat kemarin.

Kapolres Abdya AKBP Muhammad Nasution IKK mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi minyak goreng di wilayah hukum Polres Abdya.

“Pemantauan terhadap minyak goreng ini sebagai upaya menghindari dari penimbunan minyak goreng dari pedagang yang tidak bertanggung jawab,” katanya.

Dari beberapa tempat yang didatangi petugas, katanya, persediaan minyak goreng masih cukup serta belum ditemukan dugaan penimbunan.

Namun, lanjutnya, pihak kepolisian terus melakukan pengawasan tentang distribusi minyak goreng ini agar kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi dan tercukupi.

“Dari pantauan di toko, swalayan, dan Pasar tradisional Pasar Blangpidie dan Susoh untuk persediaan minyak goreng masih aman,” katanya.

Meski begitu, ia meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan yang justru bisa menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak goreng di pasaran.

“Belilah secukupnya dan sesuai kebutuhan, insya Allah stok kita aman.

Kalau membeli berlebihan atau over, kita khawatir yang lain tidak mendapatkan, dan inilah penyebab terjadi kelangkaan,” pungkasnya.

Informasi yang diperoleh Serambi, harga minyak goreng kemasan mulai melambung pada kisaran Rp 18.000 per liter hingga Rp 21.000 per liter, sementara untuk minyak curah masih berkisar Rp 14.000 per liter atau sesuai dengan HET.(sm/c50)

Baca juga: Warga Bireuen Sulit Peroleh Minyak Goreng Murah, Kapolres Lhokseumawe Cek Stok Sembako

Baca juga: Kebijakan HET Dicabut, Berikut Daftar Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret Terbaru

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved