Konflik Rusia vs Ukraina
Beredar Video Aksi Milisi yang Didukung Rusia Luncurkan Roket Termobarik di Ukraina
Sebuah video yang memperlihatkan aksi milisi yang didukung Rusia meluncurkan roket termobarik beredar di media sosial.
Ketika mencapai targetnya, muatan ledakan pertama membuka wadah dan menyebarkan campuran bahan bakar secara luas sebagai awan.
Awan ini dapat menembus bangunan atau pertahanan apa pun yang tidak sepenuhnya tertutup.
Muatan kedua kemudian meledakkan awan, menghasilkan bola api besar, gelombang ledakan besar, dan ruang hampa yang menyedot semua oksigen di sekitarnya.
Senjata tersebut dapat menghancurkan bangunan yang diperkuat, peralatan, dan membunuh atau melukai orang.
Senjata ini digunakan untuk berbagai tujuan dan datang dalam berbagai ukuran, termasuk senjata untuk digunakan oleh tentara individu seperti granat dan peluncur roket genggam.
Versi peluncuran udara besar juga telah dirancang, khusus untuk membunuh pembela di gua dan kompleks terowongan.
Empat tahun kemudian, Rusia mengembangkan perangkat serupa, "Bapak semua bom".
Ini menciptakan ledakan yang setara dengan bom konvensional seberat 44 ton, menjadikannya perangkat peledak non-nuklir terbesar di dunia.
Mengingat dampaknya yang menghancurkan bom termobarik terutama digunakan di lingkungan perkotaan.
Baca juga: Inilah Senjata yang Digunakan Rusia untuk Menyerang Ukraina, Mampu Mengenai Target dalam Waktu Cepat
Baca juga: Intelijen Ukraina: Elite Rusia Berencana Gulingkan Putin
Tentara Rusia Tembaki Pedemo Ukraina Tak Bersenjata di Kherson
Para petinggi Ukraina pada Selasa (22/3/2022) menuduh tentara Rusia menembaki pengunjuk rasa yang tidak bersenjata di kota Kherson yang diduduki.
Ada beberapa video di media sosial yang menunjukkan warga Kherson melarikan diri dari granat kilat dan tembakan terus-menerus.
"Penjajah menembaki orang-orang yang keluar dengan damai, tanpa senjata, untuk memprotes. Untuk kebebasan--kebebasan kita," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikutip dari AFP.
Baca juga: Zelensky Bersikeras Ingin Bertemu dengan Putin untuk Akhiri Perang
Serangkaian video yang diunggah ke media sosial dan aplikasi perpesanan Telegram menunjukkan warga berkumpul di Freedom Square (Alun-alun Kebebasan) Kherson untuk memprotes perebutan kota itu oleh Rusia baru-baru ini.