Internasional
Pasukan Rusia Tahan Konvoi Truk Bantuan Kemanusiaan ke Mariupol, Pekerja dan Sopir Ditangkap
Pasukan Rusia di Mariupol, Ukraina menahan konvoi truk bantuan kemanusiaan ke warga kota yang terkepung itu.
SERAMBINEWS.COM, KIEV - Pasukan Rusia di Mariupol, Ukraina menahan konvoi truk bantuan kemanusiaan ke warga kota yang terkepung itu.
Para pemimpin Ukraina menuduh pasukan Rusia menangkap 15 pekerja dan sopir truk dari konvoi bantuan kemanusiaan.
Diansir AP, Rabu (23/3/2022), bantuan itu sangat dibutuhkan warga kota dan pelabuhan Mariupol yang berdarah.
Kota juga diserang dengan kapal perang setelah berminggu-minggu, termasuk serangan udara dan darat.
Rusia sempat meminta Ukraina untuk menyerahkan kota itu, tetapi ditolak mentah-mentan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Zelenskyy memperkirakan sebanyak 100.000 warga sipil tetap berada di Mariupol.
Baca juga: Rusia Minta Pasukan Ukraina di Mariupol Menyerah, Nyaris 4.000 Warga Sipil Telah Dievakuasi
Tempat terburuk perang, usai Rusia melancarkan serangan hampir sebulan dengan membombardir kota-kota besar dan kecil.
Mereka yang berhasil keluar menggambarkan kota yang hancur.
“Mereka mengebom kami selama 20 hari terakhir,” kata Viktoria Totsen (39) yang melarikan diri ke Polandia.
“Selama lima hari terakhir, pesawat terbang di atas kami setiap lima detik dan menjatuhkan bom di mana-mana," ujarnya.
"Mulai dari gedung tempat tinggal, taman kanak-kanak sampai sekolah seni dan pokoknya di mana-mana,” sebutnya.
Zelenskyy, berbicara pada Selasa (22/3/2022) malam dalam pidato video kepada bangsanya, menuduh pasukan Rusia memblokir konvoi bantuan meskipun menyetujui rute sebelumnya.
Baca juga: Pasukan Rusia Paksa Ribuan Wanita dan Anak-anak Mariupol Pindah Secara Paksa ke Rusia
“Kami mencoba mengatur koridor kemanusiaan yang stabil untuk penduduk Mariupol," katanya.
"Tetapi hampir semua upaya kami, sayangnya, digagalkan oleh penjajah Rusia, dengan penembakan atau teror yang disengaja,” kata Zelenskyy.
Palang Merah mengkonfirmasi konvoi bantuan kemanusiaan yang berusaha mencapai kota itu tidak dapat masuk.