Breaking News

Internasional

Pasukan Rusia Paksa Ribuan Wanita dan Anak-anak Mariupol Pindah Secara Paksa ke Rusia

Dewan Kota Mariupol mengklaim pasukan Rusia memindahkan secara paksa ribuan penduduk kota, kebanyakan wanita dan anak-anak ke Rusia.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Russian Defence Ministry
Pasukan terjun payung Rusia mendarat di sebuah lapangan udara rahasia di Ukraina pada Sabtu (12/3/2022). 

SERAMBINEWS.COM, KIEV - Dewan Kota Mariupol mengklaim pasukan Rusia memindahkan secara paksa ribuan penduduk kota, kebanyakan wanita dan anak-anak ke Rusia.

Tidak disebutkan di mana, dan AP tidak dapat segera mengkonfirmasi klaim tersebut pada Minggu (20/3/2022).

Oleksiy Arestovych, seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan terdekat yang membantu Mariupol sudah berjuang melawan kekuatan musuh dengan luar biasa.

Dia menegaskan saat ini tidak ada solusi militer untuk Mariupol.

Zelenskyy pada Minggu (20/3/2022) pagin mengatakan pengepungan Mariupol akan tercatat dalam sejarah atas apa yang dia katakan sebagai kejahatan perang yang dilakukan Rusia.

Baca juga: Lari Dari Perang Houthi, Pengungsi Yaman Kembali Terjebak Perang Ukraina, Lari Lagi ke Negara Lain

"Untuk menjadikan kembali ke kota ini yang damai, apa yang dilakukan penjajah, teror yang akan diingat selama berabad-abad," katanya dalam pidato video kepada bangsa.

Di Mykolaiv, tim penyelamat mencari di puing-puing barak angkatan laut yang hancur akibat serangan rudal pada
Jumat (18/3/2022).

Gubernur wilayah itu mengatakan para marinir sedang tertidur ketika serangan udara itu terjadi.

Tidak jelas berapa banyak marinir yang berada di dalam pada saat itu.

Namun, tim penyelamat masih mencari korban pada hari berikutnya yang berada di bawah puing-puing bangunan.

Baca juga: Pencari Suaka Rusia Ditolak Masuk AS, Pengungsi Ukraina Diizinkan Lintasi Perbatasan Meksiko

Tetapi seorang pejabat senior militer Ukraina, mengungkapkan sebanyak 40 marinir tewas.

Sehingga, menjadikannya sebagai salah satu serangan paling mematikan yang diketahui terhadap pasukan Ukraina selama perang.

Perkiraan kematian orang Rusia sangat bervariasi, tetapi bahkan angka konservatif berada di angka ribuan.

Rusia memiliki 64 kematian dalam lima hari pertempuran selama perang 2008 dengan Georgia.

Rusia juga kehilangan sekitar 15.000 di Afghanistan selama 10 tahun, dan lebih dari 11.000 dalam pertempuran bertahun-tahun di Chechnya.(*)

Baca juga: Seorang Jenderal Rusia Kembali Merenggang Nyawa, Perwira Tinggi Kelima Korban Invasi ke Ukraina

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved