Eksplorasi Migas

Pengeboran Eksplorasi Migas di Laut Andaman Aceh Dimulai Mei 2022, Ingin Ulangi Capaian PT Arun

Setelah pengeboran Timphan - 1 selesai, kata Mulyawan, dilanjutkan pengeboran sumur Rencong 1X pada WK Andaman III yang diperkirakan pada Juli atau Ag

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/MASRIZAL
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman membuka acara seminar nasional bertema Kebijakan pengelolaan migas di laut Andaman Aceh dan Rapimcab PII Kota Banda Aceh yang digelar PII bersama BPMA dan Repsol di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Kamis (24/3/2022). 

Mulyawan juga mengungkapkan bahwa wilayah kerja migas di Aceh yang ada saat ini merupakan hasil eksplorasi yang masif para pendahulu di tahun 1971 sehingga menemukan lapangan Arun yang memiliki cadangan 17 TSCF (Giant Discovery).

“Setelah itu kegiatan eksplorasi turun karena kondisi konflik. Nah untuk mengulang kejayaan hulu migas di Aceh, maka diperlukan peningkatan kegiatan eksplorasi,” terang Mulyawan.

Sementara Stakeholder Relations Repsol, Amir Faisal Jindan juga berharap semua otoritas di Aceh memberi dukungan atas kegiatan eksplorasi ini, baik BPMA, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, hingga masyarakat.

“Tanpa adanya dukungan, industri ini tidak akan jalan. Industri ini, industri padat modal dan padat karya. Kalau padat modal padat risiko. Dengan risiko yang tinggi, 90 persen kemungkinan gagal dan 10 persen harap. Karena yang dicari barang milik Tuhan. Jadi kita berharap dan berdoa,” ujarnya.

Ia mengaku bersyukur karena sejak melakukan seismik di lepas pantai tahun 2017, respon pemerintah daerah dan masyarakat sangat positif atas kegiatan eksplorasi migas di laut Andaman.

“Alhadmulillah ditiga kabupaten, Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen, dukungan sangat baik. Baik dari pemerintah kabupaten sampai dengan jajarannya, termasuk panglima laot dan jajaran serta masyarakat. Kita berharap dukungan ini tersebut berlajut. Niatnya satu, industri hulu migas berjalan di tanah Aceh agar generasi masa depan bisa menikamti kehidupan dari industri migas,” tutupnya.

Pengelolaan migas di laut Andaman Aceh juga diseminarkan secara nasional oleh Pengurus Cabang Persatuan Insinyur (PII) Banda Aceh yang bekerja sama dengan BPMA Proudly Presents serta Repsol Indonesia di Hotel Kyriad Hotel Banda Aceh, kemarin. Pada hari yang sama, PII yang diketuai Ir Purwandy Hasibuan ST MEng IPM juga rapat pimpinan cabang (rapimcab) organisasi tersebut.

Kegiatan yang dibuka Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman itu menghadirkan lima pembicara yaitu Deputi Bidang Koordinasi Pertàhanan Negara, Kemenkopolhukam RI, Mayjen TNI Hilman Hadi SIP MBA MHan, Deputi Perencanaan BPMA Ir Muhammad Mulyawan ST MSc, Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Sampe L Purba, dan Teuku Kamaruzzaman SH tokoh perdamaian Aceh.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved