Berita Banda Aceh
Anda Miliki Hasil Karya? Daftarkan untuk Dapat Hak Cipta, Simak Caranya Disampaikan Kemenkumham Aceh
Segera daftar agar dapat sertifikat hak cipta dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual atau DJKI Kemenkumham RI
Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Segera daftar agar dapat sertifikat hak cipta dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual atau DJKI Kemenkumham RI.
Laporan Mursal Ismail | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anda memiliki hasil karya, namun belum mendapat hak cipta?
Segera daftar agar dapat sertifikat hak cipta dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual atau DJKI Kemenkumham RI.
Dengan demikian hasil karya Anda berkekuatan hukum dan tak bisa diklaim milik orang atau pihak lain
Pendaftaran bisa dilakukan secara online melalui HAKCIPTA.DGIP.GO.ID.
Hasil karya itu bisa berupa buku dan karya tulis, musik dan lagu, karya seni rupa, fotografi, serta audio visual.
Baca juga: Ingat Penyanyi Cilik Tina Toon, Digugat Rp10,7 Miliar Terkait Hak Cipta Lagu, Ini Komentarnya
Kakanwil Kemenkumham Aceh, Meurah Budiman SH MH, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com seusai membuka acara promosi diseminasi hak cipta bagi Perguruan Tinggi di Kota Banda Aceh.
Acara digelar Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Aceh ini berlangsung di Hotel Mekkah, Banda Aceh, Senin (28/3/2022).
Diseminasi ini diikuti 50 akademisi dari Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Universitas Abulyatama, Universitas Muhammadiyah.
Kemudian Universitas Iskandar Muda (Unida) dan Universitas Serambi Mekkah.
Selain promosi dan diseminasi ini, tadi juga ada penandatanganan MoU dan MOA antara Kanwil Kemenkumham Aceh dan Perguruan Tinggi itu terkait hal ini.
Baca juga: Kemenkumham Aceh Diseminasi Perlindungan Kekayaan Intelektual Merek dan Hak Cipta, Ini Tujuannya
"Kegiatan ini untuk melindungi hak cipta di Perguruan Tinggi, misalnya dalam bentuk karya ilmiah, seperti hasil penelitian dan lain-lain.
Apalagi tahun ini, Menteri Hukum dan HAM telah mencanangkan tahun 2022 sebagai tahun hak cipta.
Temanya persetujuan atau pencatatan hak cipta dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional serta mendorong kemajuan ilmu pengetahuan seni dan sastra," kata Meurah Budiman.