Ramadhan 2022

Puasa Ramadhan 2022 Tanggal Berapa? Pemerintah dan Muhammadiyah Diprediksi Beda Awal Puasa

"Sejak awal 2022 Kementerian Agama mengadopsi Kriteria Baru MABIMS, yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat,”

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI Jakarta, tengah memantau hilal awal Ramadhan 

Malaysia akan mengamati hilal di 29 titik lokasi yang telah ditentukan.

“Muktamar telah menyepakati bahwa cara menetapkan tanggal dimulainya puasa adalah berdasarkan rukyah dan hisab,” kata pernyataan itu.

Menyikapi Perbedaan Puasa

Acapkali orang menganggap pendapatnya sebagai satu-satunya yang benar, sementara yang lain salah.

Konsekuensi dari anggapan ini kemudian melebar sampai kepada klaim kebenarannya terhadap persoalan agama.

Padahal apa yang dianggap sebagai “agama” itu tidak lain adalah penafsiran terhadap agama itu sendiri.

“Kita memang sepakat bahwa agama Islam memiliki kebenaran yang absolut, mutlak. Konsekuensi dari keyakinan ini kemudian kita wajib mengikuti ajaran agama tersebut,” kata Prof Dr HM Zainuddin MA dikutip dari laman UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Perlu dipahami, bahwa warna-warni Islam itu secara substansial tetap satu dalam bingkai Islam.

Baca juga: Sabtu Depan Sudah Memasuki Bulan Puasa, Ini Keistimewaan Bulan Ramadhan

Hanya selama ini  yang terjadi justru perbedaan itu dipahami sebagai sesuatu yang aneh sehingga melahirkan pertentangan dan permusuhan, bahkan sampai pada konflik yang memprihatinkan.

“Padahal Nabi sendiri menegaskan, bahwa ikhtilafu ummati rahmah, perbedaan yang ada pada umatku itu rahmat,”

“Kita mesti belajar rukun harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, bagaimana memahami perbedaan itu sebagai sebuah kekayaan dan hikmah, bukan pendangkalan dan musibah,” ujar Prof Zainuddin.

“Jika kita mampu menyikapi perbedaan dari yang kecil ini, khilafiyah atau ikhtilaf al-ulama’, maka persoalan kerukunan antarumat beragama akan mampu kita ciptakan,”

“Kita akan terbiasa dengan keanekaragaman, kehidupan yang ragam dan plural, bahwa kenyataan itu tidak tunggal, tetapi banyak dan beragam,” katanya.

Baca juga: Muhammadiyah Sudah Tetapkan 1 Ramadhan 2022, Pemerintah dan NU Kapan?

Prof Zainuddin mengatakan, puasa Ramadhan seharusnya menjadi titik tolak umat Islam untuk melatih mengendalikan diri, memahami perasaan orang lain (empati)  dan simpati, meneladani apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah Saw. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

RAMADHAN 2022

AKSES DAN BACA BERITA DI GOOGLE NEWS 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved