Internasional
Keindahan dan Kedamaian Mariupol Berubah Menjadi Puing-Puing, "Kami Tidak Punya Apa-Apa Lagi"
Kota Mariupol, Ukraina yang awalnya damai dan indah berubah menjadi puing-puing bangunan yang berserakan dimana-mana.
"Empat hari untuk delapan orang, karena tidak ada makanan sama sekali dan Anda harus memahaminya," jelasnya.
Genadiy, penduduk lama Mariupol lainnya, seorang pembuat sepatu di kota pelabuhan selama 37 tahun sebelum invasi dimulai.
"Saya dengan bangga bekerja sebagai pembuat sepatu, tetapi saat ini tidak punya apa-apa," katanya kepada Reuters
Dia memberi keterangan saat membawa barang-barangnya keluar dari rumahnya, saat ledakan terdengar di kejauhan.
Baca juga: Tangan Korban Selamat Mariupol Gemetar, Usai Tiba di Lviv dengan Kereta Api
"Tidak ada bengkel, tidak ada pekerjaan dan sangat menakutkan untuk tinggal tanpa apa-apa," ujarnya.
"Saya harus berpakaian dan memakai sepatu untuk anak-anak," tambahnya.
Banyak penduduk kehilangan rumah mereka di tengah suhu dingin.
Pada Selasa (29/3/2022) malam diperkirakan akan melihat suhu terendah dibawah 40 derajat Fahrenheit, menurut The Weather Channel
Angin diperkirakan akan berhembus hingga 51 km per jam.
"Tidak ada yang tersisa," kata warga Mariupol, Vladimir.
"Saya tinggal di pemandian," ujarya.
"Saya memiliki pemandian kecil dan kompor, dan hanya itu," katanya.
"Tidak ada atap dan tidak ada apa-apa," ujarnya lirih.(*)