Internasional

Kesaksian Warga Yahudi Atas Serangan Paling Brutal di Tel Aviv, Kenang Kesan Indah Dua Warga Ukraina

Shlomo Alperin, warga Tel Avivi, israel merencanakan belajar di sekolah agama pada Rabu (30/3/2022).

Editor: M Nur Pakar
AFP/JACK GUEZ
Para pelayat membawa jenazah Yaakov Shalom, salah satu dari lima orang yang tewas dalam serangan di Kota Bnei Brak, jelang dimakamkan di Kota Petah Tikva, Israel, Rabu (30/3/2022). 

SERAMBINEWS.COM, TEL AVIV - Shlomo Alperin, warga Tel Avivi, israel merencanakan belajar di sekolah agama pada Rabu (30/3/2022).

Tetapi malah menghadiri pemakaman dan masih shock setelah menyaksikan serangan paling brutal dalam beberapa tahun di Tel Aviv.

“Aku ingin pergi ke pemakaman karena saya merasa perlu ada kedekatan,” kata Alperin, setelah lima orang ditembak mati pada Selasa (29/3/2022) di jalan-jalan Beni Brak.

Dari flatnya, pria ultra-Ortodoks berusia 23 tahun itu mendengar suara tembakan, sebelum melihat tubuh tetangganya tergeletak di dalam mobil.

Kemudian, dua pria tewas di sebuah kafe yang sering dikunjungi oleh pekerja konstruksi Ukraina.

Beberapa jam kemudian, Michaela Ursulan (25) yang dilanda kesedihan masih mengenakan piyama saat meratapi temannya, salah satu dari dua korban Ukraina.

“Setiap hari kami berbicara,” kenang Ursulan, melihat foto-foto temannya yang sedang memancing, saat lilin berkedip-kedip di dapurnya.

Baca juga: Pria Bersenjata Tembak Mati Lima Warga Yahudi di Tel Aviv, Pelaku Langsung Ditembak Mati

Ursulan mengatakan dia dan temannya pindah ke Israel untuk bekerja dari Chernivtsi, di Ukraina barat, dan telah terikat saat tinggal jauh dari rumah.

"Kami tidak memiliki orang tua di sini, semua orang di luar negeri," katanya.

Polisi mengatakan seorang pria bersenjata Palestina bersenjatakan M-16 menembak mati dua warga negara Ukraina serta dua pria Yahudi ultra-Ortodoks.

Termasuk seorang perwira polisi Kristen Arab dari Israel utara pada Selasa (29/3/2022) malam.

Kedua warga Ukraina itu tidak disebutkan namanya, tetapi mereka adalah pekerja kasar, kata saksi Lior Rahimi, sambil menunjuk ke sebuah toko sudut dan kafe.

"Mereka biasa duduk di sini berjam-jam setiap hari sepulang kerja,” kata pria berusia 38 tahun itu.

Dia menggambarkan mereka sebagai pria yang ramah dan suka membantu.

Polisi mengidentifikasi pelaku bernama Diaa Armashah (27,) warga Palestina dari Desa Yabad, Tepi Barat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved