Berita Banda Aceh
7 Profesor Bersaing Jadi Rektor UIN, Guru Besar Perempuan Tak Berminat
Pendaftaran bakal calon (balon) Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Periode 2022-2026 ditutup Kamis (31/3/2022)
BANDA ACEH - Pendaftaran bakal calon (balon) Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Periode 2022-2026 ditutup Kamis (31/3/2022) pukul 16.00 WIB.
Hingga batas akhir masa pendaftaran yang dibuka panitia penjaringan, sebanyak tujuh profesor di kampus tersebut mendaftar sebagai bakal calon rektor.
Ketujuh guru besar tersebut akan bersaing untuk memperebutkan kursi Rektor UIN Ar-Raniry periode lima tahun ke depan.
Para guru besar yang mendaftar dan menyerahkan berkas kepada panitia tersebut adalah Prof Dr H Misri A Muchsin MAg, Prof Dr H Mujiburrahman MAg, Prof Dr H Syahrizal MA, Prof Dr Drs H Gunawan Adnan MA PhD, Prof Dr H Syabuddin MAg, Prof Dr H Syamsul Rijal MAg, dan Prof Dr Saifullah SAg MAg.

Ketua Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor UIN Ar-Raniry Periode 2022-2026, Drs H Nurdin AR MHum, kepada Serambi, Kamis (31/3/2022), mengatakan, tahapan penjaringan bakal calon Rektor UIN Ar-Raniry sudah ditutup pada 31 Maret 2022 pukul 16.00 WIB.
Hal tersebut sesuai dengan pengumuman penjaringan yang dikeluarkan sejak 15 Maret 2022 lalu, yang menjelaskan bahwa masa penjaringan berlangsung pada 21-31 Maret 2022.
“Hingga akhir masa pendaftaran bakal calon Rektor UIN Ar-Raniry Periode 2022-2026, Alhamdulillah ada tujuh profesor yang mendaftar sebagai bakal calon rektor, dan semuanya merupakan guru besar UIN Ar-Raniry,” ujarnya.
Nurdin AR menambahkan, tahapan selanjutnya yang dilakukan panitia antara lain, pada 1-4 April 2022, panitia melakukan verifikasi persyaratan administrasi atau kelengkapan dokumen lainnya.
Baca juga: Prof Dr Saifullah MAg Resmi Mendaftar jadi Bakal Calon Rektor UIN Ar-Raniry
Baca juga: Prof Dr Saifullah M.Ag Resmi Mendaftar Sebagai Bakal Calon Rektor UIN Ar-Raniry
Jika ada dokumen yang belum lengkap dari bakal calon akan disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dilengkapi pada 5-7 April 2022.
Tahapan berikutnya adalah, penetapan bakal calon yang dilaksanakan pada 8 April 2022.
Selanjutnya, pada 11 April 2022, panitia akan menyerahkan semua dokumen lengkap para bakal calon kepada Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr H Warul Walidin AK MA untuk diserahkan kepada Senat UIN Ar-Raniry agar dapat diberi pertimbangan kualitatif.
Setelah diberi pertimbangan kualitatif, senat universitas menyerahkan kepada Rektor untuk disampaikan kepada Menteri Agama RI.
Kemudian, Menteri Agama membentuk komisi seleksi berjumlah tujuh orang yang terdiri atas pejabat eselon I Kementerian Agama, akademisi perguruan tinggi, dan tokoh masyarakat.
Komisi seleksi tersebut akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan para calon secara bebas, professional, dan bertanggung jawab.
Lalu, komisi seleksi memilih tiga nama calon rektor dengan nilai terbaik untuk diserahkan kepada Menteri Agama RI yang selanjutnya akan memilih satu calon untuk ditetapkan sebagai Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Periode 2022-2026.
“Panitia diberi wewenang untuk melakukan penjaringan saja.
Baca juga: Prof Gunawan Adnan Daftar Sebagai Balon Rektor, Ingin Wujudkan UIN Ar-Raniry Berkelas Dunia
Hasil dari penjaringan dengan kelengkapan berkas lainnya langsung diserahkan kepada Rektor, selanjutnya diserahkan kepada Senat UIN Ar-Raniry.
Tahapan berikutnya adalah, Rektor akan menyerahkan semua berkas hasil pertimbangan kualitatif Senat Universitas kepada Menteri Agama RI di Jakarta,” demikian Nurdin AR.
Dalam menjalankan tugasnya Ketua Panitia Penjaringan Bakal Calon Rektor UIN Ar-Raniry Periode 2022-2026, Drs H Nurdin AR MHum dibantu oleh Zainuddin T MSi sebagai Wakil Ketua, Dr Khairizzaman MAg (Sekretaris), serta anggota yang terdiri atas Muhammad Thalal Lc MSi MEd TESL, Dr Salami MA, Dr Mukhlisah MA, Dr Tarmizi M Jakfar MAg, Marzuki SAg, dan Saiful ST.
Dari tujuh guru besar yang mendaftar sebagai bakal calon (balon) Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Periode 2022-2026, tidak ada seorang pun dari kalangan perempuan.
Panitia penjaringan sudah menyebarluaskan informasi penjaringan bakal calon rektor jauh-jauh hari, namun tidak ada guru besar perempuan yang berminat.
Informasi yang dihimpun Serambi, saat ini UIN Ar-Raniry hanya memiliki dua guru besar atau profesor perempuan.
Mereka adalah Prof Dr Eka Sri Mulyani dan Prof Asna Husin.
Prof Dr Eka Sri Mulyani terbilang profesor termuda di kampus itu.
Ia dikukuhkan menjadi guru besar terhitung sejak 1 Januari 2015 lalu.
Baca juga: Prof Gunawan Adnan Resmi Mendaftar Sebagai Calon Rektor UIN Ar-Raniry, Mohon Dukungan & Doa Warga
Sementara Prof Asna Husin ditetapkan sebagai guru besar pada Desember 2020.
Prof Asna sendiri merupakan alumnus Tarbiyah Bahasa Arab dengan gelar magister yang diperolehnya di Harvard Univetrsity, dan gelar PhD dari Columbia University.
Namun, kedua profesor perempuan itu tidak mendaftar sebagai bakal calon rektor UIN Ar-Raniry.
Tadi malam, Serambi coba menghubungi Prof Eka untuk mendapat konfirmasi mengapa tidak ikut mendaftar, namun tidak tersambung.
Sementara itu, Juru Bicara Panitia Penjaringan Bakal Rektor UIN Ar-Raniry, Zainuddin T, yang dikonfirmasi Serambi, tadi malam, membenarkan tak ada satu pun profesor dari kalangan perempuan yang mendaftar sebagai bakal calon rektor UIN Ar-Raniry.
Namun, Zainuddin mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan informasi penjaringan rektor secara terbuka.
“Kita kurang tahu juga, secara informasi sudah kita sampaikan bahwa ada pendaftaran.
Kita berikan kesempatan yang sama.
Kita mendorong, tapi tidak ada, mungkin mereka punya alasan masing-masing sehingga tidak mendaftar,” pungkasnya.(dan)
Baca juga: Guru Besar Filsafat Islam, Prof Syamsul Rijal Daftar sebagai Bakal Calon Rektor UIN Ar-Raniry
Baca juga: Pendaftaran Bakal Calon Rektor UIN Ar-Raniry Ditutup, Tujuh Profesor Mendaftar