Konflik Rusia vs Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy Pecat 2 Jenderal karena Dianggap sebagai Pengkhianat

"Saya tidak punya waktu untuk berurusan dengan semua pengkhianat. Mereka semua secara bertahap akan dihukum," kata Zelensky, dikutip dari Reuters.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/Sergei SUPINSKY
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara selama konferensi pers di Kiev pada 3 Maret 2022. 

SERAMBINEWS.COM, LVIV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Kamis (31/3/2022) mengatakan dalam sebuah rekaman video bahwa dirinya telah memecat dua anggota senior Dinas Keamanan Nasional Ukraina dengan alasan mereka adalah pengkhianat.

Kedua jenderal yang dipecat yakni Kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri Naumov Andriy Olehovych dan Kepala Cabang Dinas Keamanan Ukraina di wilayah Kherson Kryvoruchko Serhiy Oleksandrovych.

"Saya tidak punya waktu untuk berurusan dengan semua pengkhianat. Mereka semua secara bertahap akan dihukum," kata Zelensky, dikutip dari Reuters.

Dia menambahkan bahwa kedua pria itu telah mengkhianati sumpah mereka untuk membela Ukraina

Peristiwa itu menandai pertama kalinya Zelenskiy mengumumkan pemecatan terhadap mereka yang terlibat dalam pertahanan Ukraina.

Pada hari kemarin, Zelensky juga mengatakan, situasi di selatan dan wilayah Donbass tetap sangat sulit dan menegaskan kembali bahwa Rusia sedang membangun pasukan di dekat Kota Mariupol yang terkepung.

Dia, yang sering menggunakan citra warna-warni, mengatakan bahwa Rusia sangat jahat dan ingin menghancurkan sehingga mereka seolah-olah berasal dari dunia lain.

Zelensky menggambarkan Rusia sebagai monster yang membakar dan menjarah, yang menyerang dan bertekad untuk membunuh.

Rusia sendiri mengatakan sedang melakukan operasi militer khusus untuk melucuti senjata dan "denazifikasi" tetangganya.

Moskwa juga membantah tuduhan Kyiv bahwa pasukan Rusia menargetkan warga sipil.

 
Zelenskiy mengatakan, pasukan Ukraina telah mendorong mundur Rusia dari Kyiv dan Chernihiv.

Kyiv adan Chernihiv merupakan dua kota yang diumumkan Moskwa tidak akan lagi menjadi fokus serangan karena mereka berusaha mengamankan wilayah separatis Donbass dan Luhansk di tenggara.

"Akan ada pertempuran di depan. Kami masih harus menempuh jalan yang sangat sulit untuk mendapatkan semua yang kami inginkan," kata Zelensky.

"Situasi di selatan dan di Donbas tetap sangat sulit," tambahnya.

Baca juga: Rusia Umumkan Gencatan Senjata di Mariupol, Ukraina Siapkan 45 Bus untuk Evakuasi

Baca juga: Penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin Takut Laporkan Kondisi Nyata Perang di Ukraina

Zelensky: Kami Tak Akan Kurangi Upaya Pertahanan

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved