Berita Jakarta

Dari Balik Jeruji LP Sukamiskin Irwandi Curhat, Lalui 4 Puasa dan Rindu Terbang dengan Eagle One

MANTAN Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, tak ingat persis sudah berapa Ramadhan ia mendekam di dalam tahanan.

Editor: bakri
Instagram/Irwandi Yusuf
Irwandi Yusuf dan istri terbang dengan pesawat Eagle One 

Empat Ramadhan sudah mantan gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mendekam di lembaga pemasyarakatan.

Saat dijenguk Serambi, Senin (28/2022) lalu, banyak cerita yang dia sampaikan.

Mulai dari rutinitas ibadah, laporan dari Aceh tentang dirinya kepada petugas lapas, hingga kerinduan terhadap Eagle One.

SWAFOTO Darwati A Gani, saat menumpang pesawat Eagle One yang dipiloti Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, dalam perjalanan Banda Aceh- Lhokseumawe, Selasa (23/8) pagi.
SWAFOTO Darwati A Gani, saat menumpang pesawat Eagle One yang dipiloti Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, dalam perjalanan Banda Aceh- Lhokseumawe, Selasa (23/8) pagi. ()

MANTAN Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, tak ingat persis sudah berapa Ramadhan ia mendekam di dalam tahanan.

Tetapi satu hal yang dia sadari betul, ibadahnya kini menjadi lebih khusuk.

Bila dihitung mundur sampai 2022 ini, Irwandi Yusuf telah menjalani 4 kali Ramadhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Sukamiskin Bandung, Jawa Barat.

Ia mulai menjalani hukuman di Sukamiskin pada 2019, setelah divonis oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada 8 April 2019.

Awalnya Irwandi ditahan di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 5 Juli 2018.

Baca juga: Irwandi Sebut Pusat Harus Teliti Pilih Sosok Pj Gubernur

Baca juga: Irwandi Yusuf Bicara Soal JKA, Jangan Sampai Orang Aceh Tak Bisa Berobat

Baru kemudian dieksekusi ke Sukamiskin setelah majelis hakim Tipikor Jakarta menjatuhkan vonis.

Irwandi Yusuf saat ditanya mengaku tidak ingat persis berapa Ramadhan yang ia jalani di Sukamiskin.

"Entahlah sudah berapa Ramadhan," katanya dalam percakapan dengan Serambi yang menjenguknya di Sukamiskin, Senin (28/2022) lalu.

GUBERNUR Aceh, Irwandi Yusuf mendaratkan pesawat pribadinya, Eagle One “Hanakaru Hokagata” di Bandara Lasikin, Simeulue, Kamis (20/7) pagi. Ia terbang berdua dari Lanud Sultan Iskandarmuda, Aceh Besar, dengan Muzakir Manaf alias Mualem, mantan wakil gubernur Aceh, untuk melantik Bupati dan Wakil Bupati Simeulue periode 2017-2022.
GUBERNUR Aceh, Irwandi Yusuf mendaratkan pesawat pribadinya, Eagle One “Hanakaru Hokagata” di Bandara Lasikin, Simeulue, Kamis (20/7) pagi. Ia terbang berdua dari Lanud Sultan Iskandarmuda, Aceh Besar, dengan Muzakir Manaf alias Mualem, mantan wakil gubernur Aceh, untuk melantik Bupati dan Wakil Bupati Simeulue periode 2017-2022. ()

Ia tampak memejamkan mata.

Mencoba mengingat-ingat bilangan bulan suci yang ia lalui di sana.

Satu hal yang ia sadari betul, bahwa ia menjalani ibadah lebih khusuk.

Seluruh ibadah sunah ia kerjakan sebaik-baiknya.

"Kalau di luar, mungkin tidak seintens di dalam sini saat menjalani ibadah wajib dan sunah.

Di dalam ini, kita lakukan semua, wajib dan sunah.

Waktunya tersedia banyak," ujarnya.

Tapi ia buru-buru memperbaiki, bukan berarti masuk penjara dulu baru khusuk ibadah.

Baca juga: Irwandi Yusuf: DPRA Tidak Berwenang Tolak PAW Tiyong dan Fahlevi

"Yang saya rasakan selama di sini, ibadah saya menjadi lebih khusuk dan lebih fokus," katanya sambil membetulkan duduk.

"Tapi jangan diikuti masuk penjara," sambungnya sambil menyunggingkan senyum khas miliknya.

Dengan Ramadan tahun ini, berarti Irwandi telah menjalani hukuman kurang lebih lima tahun, berikut masa penahanan yang ia jalani saat proses pengadilan.

Irwandi ditahan pada 5 Juli 2018, sekitar satu bulan setelah Idul Fitri 2018 yang waktu itu jatuh pada bulan Juni 2018.

Irwandi mengaku cepat melakukan adaptasi dengan lingkungan barunya baik di rumah tahanan KPK maupun di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin.

"Setelah sepuluh hari, maka kita sudah terbiasa dengan lingkungan sekitar, semuanya akhirnya kita jalani dengan rutin," ujarnya.

Ia menggambarkan ruangan ‘inapnya’ di Sukamiskin berukuran 3x3,5 meter.

Ia membantah ruangannya dilengkapi fasilitas televisi, kulkas, AC, dan barang-barang lainnya.

Suatu ketika, cerita Irwandi, petugas lembaga pemasyarakat dan aparat Kanwil Kumham Jawa Barat secara terpisah melakukan sidak ke kamarnya, meneliti kebenaran laporan bahwa di kamarnya terdapat barang-barang seperti alat pengatur suhu ruangan, kulkas, televisi dan lain-lain.

Tapi aparat itu tidak menemukan apa-apa, selain sebuah exhaust fan atau kipas angin.

"Rupanya ada laporan dari Aceh bahwa di kamar saya terdapat barang-barang dan fasilitas seperti itu," ungkap Irwandi.

Baca juga: Irwandi Yusuf Bicara Soal JKA, Jangan Sampai Ada Orang Aceh tak Bisa Berobat

Dia mengaku mengetahui orang yang melaporkannya itu.

Berbincang dengan Irwandi ada kalanya diselengi dengan banyak lelucon yang membuat tertawa.

Tapi tidak sedikit materi percakapan yang serius.

Termasuk soal pesawat kecil miliknya Eagle One ‘Hokagata’ yang ia beli dari Slovakia.

Sejak menjalani hukuman, Irwandi telah memendam rasa rindunya pada burung besi itu yang kerap membawanya terbang keliling Aceh saat masih menjabat sebagai gubernur.

"Pesawat itu (sekarang) saya simpan di pabriknya di Slovakia," katanya.

Nanti kalau sudah selesai menjalani hukuman di Sukamiskin, ia berencana kembali menerbangkan pesawat yang ia beli dengan diskon cukup besar dari pabrik yang membuatnya.

Ia beli pada 2014 yang diangsur bertahap.

"Sudah lunas," katanya tentang pesawat yang ia terbangkan saat melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Aceh.

Ia juga berencana mengemudi kembali, setelah keluar dari Sukamiskin.

Sebab praktis selama ini ia tidak menjalankan kegiatan apa pun lagi sejak ditahan. (Fikar W Eda)

Baca juga: Partai Aceh Evaluasi 18 Anggota DPRA Termasuk Posisi Ketua, Bahas Koalisi dengan PNA Irwandi

Baca juga: Pengurus PNA Pimpinan Irwandi Temui Pimpinan Partai Aceh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved