Kesehatan

Mengenal Infeksi Salmonella, Bakteri yang Diduga Ada di Kinder

Telur cokelat Kinder ditarik dari peredaran di tujuh negara Eropa atas kemungkinan berkaitan dengan puluhan kasus Salmonella.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Pixabay.com/Qimono
Ilustrasi bakteri 

Pada tahap septikemia, pasien adalah zona perantara, di mana ia tidak mengalami gejala perut apa pun, dan bakteri masih terisolasi dalam tinja.

Baca juga: Begini Cara Memperkuat Bakteri Baik pada Pencernaan, dr Zaidul Akbar Sarankan Rutin Konsumsi Ini

Tingkat keparahan penyakit sepenuhnya tergantung pada kekebalan pasien, atau kekuatan isolat bakteri.

Gastroenteritis Salmonella dapat mengerami setiap saat antara enam sampai empat puluh delapan jam, tergantung pada dosis bakteri.

Akibatnya, mual, sakit perut, muntah dan diare bisa terjadi.

Sakit kepala dan mialgia adalah gejala normal. Terkadang bisa disertai demam dengan suhu 38°C hingga 39°C.

Bentuk demam salmonellosis sistematis yang lebih berbahaya adalah demam enterik.

Bakteri dapat mengerami setiap saat setelah 10 sampai 14 hari infeksi.

Tifus adalah demam enterik yang paling sering disebabkan, oleh bakteri Salmonella typhi.

Baca juga: Waspada, Ini 3 Tempat Paling Banyak Bakteri di Rumah, Bisa Mengundang Penyakit

Gastroenteritis biasanya terjadi beberapa hari sebelum demam ini; gejala utama dapat berupa sakit kepala, mialgia, demam, penurunan berat badan dan konstipasi.

Ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani tepat waktu.

Gejala Infeksi Salmonella

Gejala umum salmonellosis termasuk gastroenteritis, septikemia, demam enterik, infeksi dan tahap pembawa asimtomatik.

Salmonella non-tifoid masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang tidak higienis dan dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.

Bakteri harus memiliki atribut tertentu untuk disebut patogen virulen:

  • Harus mampu menyerang sel.
  • Lapisan lipopolisakarida penuh harus ada.
  • Ia harus dapat berkembang biak secara intraseluler.
  • Dapat meningkatkan racun dalam tubuh.

Bakteri ini sekali tertelan, dapat membuat koloni di dalam ileum dan usus besar. Ini menyerang epitel di lapisan usus dan dengan cepat tumbuh di dalam folikel.

Baca juga: 9 Jenis Bakteri Paling Berbahaya, Bisa Mengancam Kesehatan Manusia, Apa Saja?

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved