Breaking News

Berita Aceh Barat Daya

Kuota Pupuk Subsidi Berkurang di Aceh Barat Daya

Kuota pupuk bersubsidi di sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berkurang secara drastis

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ ZAINUN YUSUF
Pekerja memuat ratusan ton pupuk bersubsidi, jenis NPK Phonska, ZA, SP-36, dan Organik di Gudang Penyangga Lini III PT Petro Kimia Gresik di Desa Keude Paya, Blangpidie, Abdya 

SP-36 560 ton, ZA 2630 ton, NPK 1.750 ton dan organik 800 ton.

Alokasi jatah Kabupaten Abdya tahun 2022, untuk jenis pupuk urea urea 3.751 ton atau kurang 849 ton dibanding alokasi 2021 sebanyak 4.600 ton.

NPK Phonska juga mengalami pengurangan pada 2022, sebanyak 1.750 ton atau berkurang 750 ton dibanding alokasi 2022 sebanyak 2.500 ton.

“Sementara tiga pupuk lain seperti Organik, ZA dan SP-36 mengalami penambahan,” katanya.

Seperti, katanya, pupuk Petroganik (Organik) 800 ton atau naik 200 ton dibandingkan alokasi tahun lalu sejumlah 600 ton.

SP-36 560 ton naik 113 ton dibandingkan alokasi tahun 2021 sebanyak 447 ton.

Jenis pupuk ZA sebanyak 2.630 ton atau naik 2.250, jika dibandingkan tahun 2021 hanya 380 ton.

Namun, sebutnya, ada beberapa kecamatan yang bertambah seperti Babahrot dan Kuala Batee, disebabkan adanya penambahan e-RDKK untuk para pekebun dan area sawit.

“Makanya ada penambahan untuk Babahrot dan Kecamatan Kuala Batee, kalau kecamatan lain yang belum memasukkan data kelompok pekebun agar nantinya memasukkan data pekebun,” pungkasnya.

Bisa Gagal Panen

Berdasarkan data Dinas Pertanian Abdya pada tahun 2017, luas areal sawah di daerah berjulukan “Bumoe Breuh Sigupai” itu mencapai 10.201 hektare yang tersebar di 9 kecamatan dari Babahrot sampai Kecamatan Lembah Salim.

Namun setelah dilakukan verifikasi oleh pihak Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN), luas baku sawah hanya tinggal sekitar 8.299 hektar.

Sehingga bila dihitung-hitung dari 10.201 hektare pada tahun 2017 lalu turun menjadi 8.

299 hektar pada tahun 2020, maka kehilangan baku sawah di Kabupaten Abdya selama tiga tahun terakhir mencapai 1,902 hektare.

Penyebabnya, disamping beralih fungsi jadi perkebunan, kekurangan lahan pangan khususnya sawah menjadi nonsawah juga akibat meningkatnya pembangunan rumah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved