Shalat dan Puasa Jadi Media Pertolongan Allah

PANDEMI COVID-19 yang telah memasuki tahun ketiga di planet bumi ini menjadi bukti nyata kelemahan manusia dengan segenap resource yang dimiliki.

Negara-negara maju, bahkan superpower seperti Amerika, Cina dan Rusia juga tak mampu menghentikan laju penyebaran virus dan angka kematian.

Kondisi perekonomian dalam negeri dan global sudah membuat kesulitan warganya dalam menjangkau kebutuhan.

QS Al-Baqarah ayat 45 dijelaskan bahwa jadikan shalat dan sabar itu sebagai media minta tolong kepada Allah.

“Dalam kondisi seperti ini kita tidak dapat berharap kepada manusia.

Maka kembalilah kepada Allah,” kata Tgk Akmal Abzal SHI, alumni Dayah BUDI Lamno dan UIN Ar- Raniry Banda Aceh dalam program Bincang Serambi Ramadhan, Sabtu (9/4/2022).

Program yang memangkat tema “Shalat dan Puasa Sebagai Media Pertolongan Allah” ini dipandu jurnalis Syamsul Azman yang disiarkan langsung di Youtube Serambi On TV dan Facebook Serambinews.com.

Program khusus kerja sama Serambi Indonesia dengan Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) ini hadir setiap hari pukul 16.30 WIB selama bulan Ramadhan.

Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - Teuku Zulkhairi Paparkan Kriteria Takwa dan Keutamaannya

Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - Kriteria Takwa dan Keutamaannya, Tgk Zulkhairi: Beriman Kepada yang Ghaib

Melihat kondisi dunia saat ini, Tgk Akmal meminta masyarakat jangan larut dalam kesedihan, jatuh dalam kepedihan hidup, dan pasrah.

“Kita kembali kepada Allah.

Karena siapapun yang kembali kepada Allah yakinlah dia dengan kekuatan Allah,” ujarnya.

Di dalam momentum bulan Ramadhan ini, Tgk Akmal mengajak umat Islam untuk menjadikan bulan ini sebagai medianya.

“Maka orang-orang yang bisa menjadikan Ramadhan ini sebagai momen untuk membangun tali kasih ia dengan Allah, maka orang itulah yang mendapat pertolongan Allah,” ujarnya.

Pada hakikatnya, shalat merupakan instrumen penting dalam membangun hubungan hamba dan rabb-Nya.

Shalat menjadi ritual absolut phisik dan mental setiap insan, shalat terikat dengan waktu yang telah ditetapkan menjadi media komunikasi manusia dengan Tuhan-Nya.