Ramadhan 2022

Tgk Sirajuddin Ungkap Ada 7 Karakter Orang Bertaqwa, Apa Saja? Simak Ulasan Berikut Ini

Dr Tgk Sirajuddin Saman MA mengatakan bahwa Allah telah menjelaskan karakter atau ciri-ciri orang bertakwa di dalam Al-Quran.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
For Serambinews.com
Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar, Deunong, Darul Imarah, Aceh Besar, Dr Tgk Sirajuddin Saman SPdI MA. 

Tgk Sirajuddin Ungkap Ada 7 Karakter Orang Bertaqwa, Apa Saja? Simak Ulasan Berikut Ini

SERAMBINEWS.COM - Taqwa adalah menjalankan seluruh perintah Allah swt dan menjauhi semua larangannya.

Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar Deunong Aceh Besar, Dr Tgk Sirajuddin Saman MA mengatakan bahwa Allah telah menjelaskan karakter atau ciri-ciri orang bertakwa di dalam Al-Quran.

Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4;

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَ يُـقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَ مِمَّا رَزَقْنٰھُمْ يُنْفِقُوْنَ

Artinya (ayat 3): (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka."

وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

Artinya (ayat 4): "dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat."

Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - Shalat dan Puasa Sebagai Media Pertolongan Allah

Tgk Sirajuddin mengatakan, untuk meraih ketakwaan, dibutuhkan usaha yang maksimal dan konsisten.

Mengingat predikat takwa tidak mungkin diraih tanpa keimanan dan amal yang saleh.

Berikut 7 karakter orang bertakwa, sebagaimana dijelaskan oleh Dr Tgk Sirajuddin Saman MA.

1. Beriman kepada ghaib

Ghaib yang dimaksud disini adalah kehidupan setelah mati, yaitu alam kubur dan alam akhirat.

Orang yang beriman kepada Allah meyakini adanya kehidupan setelah mati sehingga dia termotivasi untuk terus mempersiapkan bekal amal sebanyak-banyaknya guna menghadapainya.

“Kita menyaksikan bahwa orang yang dimasukkan ke liang lahat sendirian di sana, tidak ada harta yang dibawanya, jabatan yang selama ini melekat pada dirinya,

kerabat dan semua temannya tidak bersedia ikut  menemaninya, hanya amal shaleh yang akan setia menyertai dan menemani sampai hari kebangkitan, mahsyar, dan seterusnya,” ungkap Tgk Sirajuddin.

2. Mendirikan shalat

Shalat yang diwajibkan adalah 5 waktu dalam sehari semalam.

Apabila tertunaikan semua maka orang tersebut telah mendirikan shalat, dan apabila tidak dilaksanakan atau hanya sebahagian waktunya saja maka Allah swt menolak semua amalnya yang lain.

Shalat juga merupakan jalan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa.

Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - Kapan Imsak? Suara Sirine atau Adzan Subuh? Ini Kata Tgk Khairizal

Dalam hadis riwayat imam Bukhari Rasulullah saw memberikan gambaran tentang hikmah shalat lima waktu:

“jika di depan rumah kalian terdapat aliran sungai lalu kalian mandi sebanyak lima kali dalam sehari, masihkah tertinggal kotoran (daki) pada tubuh kalian?

Mereka menjawab: tidak ya Rasulullah. Nabi bersabda: begitu pulalah shalat lima waktu yang Allah hapus dosa kalian dengannya”.

3. Meng-infaqkan harta di jalan Allah

Orang-orang yang bertaqwa senantiasa menjadi hamba yang peka terhadap penderitaan sandara-saudaranya.

Orang itu, kata Tgk Sirajuddun, akan terpanggil untuk meringakan beban mereka yang sedang susah.

Maka Allah swt akan memberikan pahala yang besar kepada para hamba yang dengan ikhlas membantu saudaranya yang sedang membutuhkan uluran tangannya sebagai solidaritas sesamanya.

Dalam hadis riwayat imam Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad saw bersabda:

“ …siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan tunaikan hajatnya, dan siapa yang melapangkan seorang muslim maka Allah akan lapangkan dia di hari kiamat,”

Orang-orang bertaqwa juga dengan ikhlas meng-infaqkan hartanya pada jalan agama Allah swt.

Ganjaran pahala yang diberikan kepadanya sungguh sangat luar biasa.

Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - 7 Golongan yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa, Simak Penjelasan Tgk Aria

Dalam surah Al-Baqarah ayat 261 Allah swt berfirman:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya: Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah laksana (menanam) satu biji yang menumbuhkan tujuh dahan, pada masing-masing dahan berbuah seratus biji, dan Allah akan melipatgandakan kepada siapa saja yang Ia kehendaki, dan Allah Maha luas dan Maha mengetahui.

4. Beriman kepada Alqur’an dan seluruh kitab

Al-Quran adalah petunjuk kepada jalan yang benar, orang yang membacanya akan diberi pahala oleh Allah swt.

Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Nabi saw bersabda:

“Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia yang senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dengan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim)

Orang-orang bertaqwa juga mengimani bahwa Allah swt telah menurunkan beberapa kitab sebelum Al-qur’an, yaitu Taurat, Zabur dan injil kepada umat  masa itu.

“Bagi umat Islam kitab yang diperintahkan untuk diamalkan isinya sekarang sampai akhir nanti adalah Al-qur’an,” ungkap Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar Deunong Aceh Besar ini.

5. Menahan amarah

Rasulullah saw sangat tidak senang kepada umat yang tidak dapat mengendalikan amarahnya dan sangat cinta kepada yang dapat menguasai dan mengendalikan amarahnya.

Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Nabi bersabda:

“…Siapa yang kalian anggap sebagai orang yang perkasa? Para sahabat menjawab, “Dia yang tidak bisa dikalahkan keperkasaannya oleh siapa pun”. 

Nabi saw bersabda: Bukan demikian. Tetapi orang yang perkasa adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah.” (HR. Muslim).

“Dalam kondisi marah emosi tidak stabil, apabila orang yang sedang merah memutuskan suatu perkara atau mengeluarkan sebuah kebijakan tentu tidak baik dan dapat berakibat fatal,” kata Tgk Sirajuddin.

Dalam hadist riwayat Ahmad, Rasulullah saw bersabda:

Marah itu berasal dari setan. Sementara setan diciptakan dari api dan api hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu, jika di antara kalian ada yang marah segeralah berwudhu.” (HR. Ahmad bin Hanbal)

Baca juga: Bincang Serambi Ramadhan - Ketua MPU Aceh: Kemuliaan Bulan Ramadhan Ini Banyak Sekali

6. Memaafkan kesalahan orang lain

Manusia tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa. Karena itu islam mengajarkan setiap manusia untuk saling memaafkan.

Allah swt memuliakan orang yang besedia memaafkan kesalahan orang lain. Bahkan Allah swt akan memberikan pahala yang besar kepadanya.

Selain itu, suka memaafkan merupakan salah satu sifat Rasulullah saw.

“Rasulullah SAW selalu memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya,” ujar Tgk Sirajuddin.

Dalam surah Asy-Syura ayat 40, Allah swt berfirman:

…maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim,

7.  Apabila mengerjakan perbuatan keji atau dhalim segera bertaubat

Manusia mempunyai banyak khilaf dan dosa, namun Allah akan tetap mengampuni dosa  mereka yang bertaubat dengan taubat yang sesungguhnya, karena Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

“Taubat adalah insyaf atau sadar yang timbul dalam diri manusia untuk meninggalkan dosa yang telah mereka perbuat,” kata Tgk Sirajuddin.

Diantara syarat taubat, sambungnya, adalah evaluasi diri, mengakui kesalahan, memperbaiki kesalahan, memohon ampunan serta bertaubat dengan penuh iman yang dilakukan sebelum ajal tiba. (Serambinews.com/*)

RAMADHAN 2022

AKSES DAN BACA BERITA DI GOOGLE NEWS 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved