Berita Aceh Tamiang

Bupati Aceh Tamiang Geram Setelah Tahu Besi Jembatan Kualasimpang Dicuri

Bupati Aceh Tamiang, Mursil geram setelah mengetahui besi jembatan Kota Kualasimpang menjadi sasaran pencuri

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Sejumlah pelajar melintas di jembatan Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang, Selasa (12/4/2022). Sebagian klem besi sempat dicuri sehingga berpotensi menyebabkan pejalan kaki jatuh ke sungai. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Bupati Aceh Tamiang, Mursil geram setelah mengetahui besi jembatan Kota Kualasimpang menjadi sasaran pencuri.

Kejahatan ini dinilainya bagian dari persoalan umat yang membutuhkan solusi dari ulama.

Kasus pencurian besi jembatan ini diungkapkan Mursil di hadapan puluhan ulama yang melakukan Kajian Zakat Fitrah di Aula SKB Karangbaru, Selasa (12/4/2022).

Aksi ini tidak bisa ditolerirnya karena membahayakan masyarakat.

"Beberapa klem (penjepit) besi sudah diambil, mungkin tujuannya mau mengambil besi yang besar," kata Mursil.

Baca juga: Polisi Ringkus Ketua Forum Keuchik Terlibat Kasus Pencurian Sepeda Motor

Secara khusus Mursil meminta Dinas PUPR Aceh Tamiang berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh untuk secepatnya melakukan perbaikan.

Menurutnya pencurian ini sangat riskan memakan korban para pejalan kaki.

"Sudah, pihak Balai sudah turun perbaiki. Ini yang bahaya pejalan kaki, pas pegang tiang rupanya sudah lepas klemnya. Kalau jatuh ke sungai bagaimana nasib orang," ujarnya.

Mursil mengaitkan aksi pencurian ini dengan tingginya kasus narkoba.

Dia meyakini pelaku yang mencoba mencuri besi jembatan yang merupakan akses utama Medan - Banda Aceh itu terjerat narkoba.

Baca juga: Besok Wapres Ke Takengon, TNI Polri Siapkan 1.500 Pasukan Pengamanan

"Informasi tadi malam dari Pak Kapolres, tahanan mereka saat ini 100 persen kasus narkoba.

Ada anak muda, ada anak gadis, ada ibu rumah tangga. Ini sangat menyedihkan pak," kata Mursil di hadapan puluhan ulama.

Lantas dia membandingkan tingginya kasus narkotika ini dengan pesantren yang terus bertambah di Aceh Tamiang

"Artinya kontrol sosial kita kurang, orang tua tidak peduli anak ke mana, makanya kita jangan habiskan energi untuk berantam masalah beras dan duit," tegasnya. (*)

Baca juga: Airlangga: Alhamdulillah, Pekan Pertama Ramadhan Pandemi Konsisten Membaik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved