Apa Itu Bakteri Salmonella yang Bikin Kinder Joy Ditarik BPOM? Begini Awal Kasusnya dari Inggris
Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM hentikan peredaran Kinder Joy pada Senin (11/4/2022) untuk sementara waktu, menyusul kebijakan sejumlah neg
SERAMBINEWS.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM RI hentikan peredaran Kinder Joy pada Senin (11/4/2022) untuk sementara waktu, menyusul kebijakan sejumlah negara lain.
BPOM juga mengimbau masyarakat yang masih menemukan produk cokelat merek Kinder yang tidak terdaftar di BPOM, agar melaporkan ke BPOM melalui Contact Center HALOBPOM atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia.
"BPOM mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku," tulis BPOM dalam keterangan resmi pada Senin (11/4/2022) yang diberitakan KompasMoney.
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengaku telah meminta produsen untuk menarik produk Kinder Joy dari distributor seperti minimarket.
Penny kemudian mengimbau masyarakat yang masih menemukan produk coklat Kinder beredar baik di minimarket maupun toko online, untuk segera melaporkannya ke BPOM.
"Laporkan pada kami apabila ada produk Kinder dengan berbagai bentuk macamnya yang ada di masyarakat, bahkan hati-hati dengan produk yang tak dapat izin BPOM," kata Penny kepada wartawan, Kamis (14/4/2022).
"Penjualan melalui online juga hati-hati apalagi tidak ada izin edar dari Badan POM," ucapnya.
Lebih lanjut, Penny menuturkan masyarakat dapat melaporkan hal tersebut di call center pengaduan BPOM yakni 1500533.
"(Laporkan) kalau menemukan masih di peredaran, tentunya kami akan turun untuk melakukan penindakan," ujarnya
Pada kesempatan itu, dia juga meminta masyarakat untuk tidak mengonsumsi produk Kinder ini untuk sementara waktu.
"Kami sebarkan informasi terkait penarikannya dan kami ada di masyarakat, penarikan sudah dilakukan. Jangan membeli dulu dan dikonsumsi dulu," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, penghentian peredaran Kinder Joy ini merupakan imbas dari sejumlah negara Eropa yang menarik coklat merek Kinder Surprise karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella (non-thypoid).
Sebagaimana telah diinformasikan, negara bagian Eropa terkena dampak kesehatan dari hasil produksi coklat Kinder asal Inggris.
Meski produk Kinder yang berada di Indonesia berbeda dengan produk di Belgia hingga Inggris, yang sudah terbukti terpapar Salmonella, Penny menegaskan penarikan sementara dan pengujian ini penting dilakukan.
Menurut penjelasannya, langkah tersebut demi memastikan produk yang berada di Indonesia aman. Terlebih, kata dia, produk telur coklat ini memiliki target market yaitu anak-anak.
"Kalau yang secara resmi yang beredar di Indonesia bukan yang berasal dari fasilitas produksi yang sama di Belgia. Yang diberikan izin oleh BPOM adalah produksi dari India," ucap dia.
"Tapi karena ini produk untuk anak-anak kita harus tetap hati-hati dengan melakukan penghentian sementara," ungkap Penny.
Sudah ditarik dari peredaran di sepuluh negara
Sebelum Indonesia, produk telur cokelat Kinder sudah ditarik dari peredaran di sepuluh negara karena kekhawatiran terkontaminasi bakteri salmonella.
Kesepuluh negara itu adalah Belgia, Inggris, Irlandia, Perancis, Jerman, Belanda, Swedia, Amerika Serikat (AS), Spanyol, dan Singapura.
Adapun negara-negara dengan kemungkinan atau kasus salmonella yang dikonfirmasi adalah Perancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia dan Norwegia.
Salmonella adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan gejala-gejala seperti diare, demam, dan kram perut pada manusia, serta merupakan salah satu infeksi bawaan makanan yang paling umum.
Sebagian besar kasus disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran hewan atau manusia.
Baca juga: Masih Temukan Kinder Joy Dijual di Pasaran, BPOM Minta Masyarakat Lapor dan Hubungi Nomor Ini
Baca juga: BPOM Stop Peredaran Cokelat Kinder Joy, Dugaan Penyebaran Bakteri Salmonella
Apa itu bakteri salmonella?
Dilansir dari CDC, Bakteri salmonella sendiri ditemukan pada tahun 1885 oleh seorang ilmuwan AS yang bernama Dr. Daniel Salmon.
Bakteri ini bisa membuat orang menderita sakit, yang disebut dengan penyakit salmonellosis.
Ada juga jenis Salmonella lain yang menyebabkan demam tifoid atau demam paratifoid.
Para ilmuwan mengklasifikasikan salmonella ke dalam tipe dengan mengidentifikasi struktur pada permukaan bakteri.
Meskipun lebih dari 2.500 tipe telah dijelaskan, kurang dari 100 diketahui menyebakan infeksi pada manusia.
Apabila sudah menginfeksi, bakteri salmonella bisa didiagnosis dengan tes laboratorium.
Lalu bagaimana awal mula penarikan telur cokelat Kinder Surprise terjadi? Berikut rangkumannya.
Telur cokelat Kinder ditarik di Inggris
Badan Standar Makanan Inggris (FSA) mengatakan, telur cokelat Kinder memiliki hubungan potensial dengan wabah salmonella.
Hingga Jumat (8/4/2022) ada 63 kasus salmonella yang ditemukan, dengan mayoritas adalah anak-anak berusia lima tahun atau lebih muda.
Dilansir dari Sky News, Ferrero selaku pemilik merek Kinder kemudian menarik sejumlah produk telur 20 gram satuan dan produk telur yang datang dalam kemasan tiga buah dengan tanggal “baik digunakan sebelum” 11 Juli 2022 dan 7 Oktober 2022.
Pabrikan cokelat itu mengatakan, produk telur cokelat Kinder yang ditarik dibuat di Belgia.
Kasus salmonella di luar Inggris
Badan kesehatan Uni Eropa (UE) pada Rabu (6/4/2022) mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki puluhan kasus salmonella yang dilaporkan dan diduga terkait dengan jajanan telur cokelat Kinder di setidaknya sembilan negara.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) kemudian berkata, telur cokelat Kinder diduga terkait tetapi tidak mengklarifikasi apakah masalahnya hanya terkait dengan produk tersebut.
Inggris memiliki jumlah tertinggi dengan 63 kasus yang terkonfirmasi pada 5 April, kata ECDC.
Dilaporkan juga bahwa negara-negara lain dengan kemungkinan atau kasus yang dikonfirmasi adalah Perancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia dan Norwegia.
Badan kesehatan Uni Eropa mengatakan, sedang menyelidiki bersama Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) tentang 134 kasus salmonella yang dikonfirmasi atau kemungkinan.
Di Perancis ada laporan 21 kasus salmonella dan 15 kasus memakan produk Kinder yang kini telah ditarik, menurut layanan kesehatan masyarakat negara tersebut.
Varian telur cokelat Kinder yang telah ditarik antara lain Kinder Surprise, Kinder Schoko-Bons, Kinder Mini Eggs, Kinder Happy Moments, Kinder Mix, dan Kinder Joy di Indonesia.
Penarikan telur cokelat Kinder dilakukan beberapa hari menjelang Paskah, ketika penjualan produk itu biasanya meningkat, menurut perkiraan Ferrero.
Aman di UEA
Otoritas Keamanan Pangan dan Pertanian Abu Dhabi (ADAFSA) mengatakan bahwa pasar Abu Dhabi benar-benar bebas dari produk Kinder yang diduga terkait dengan keracunan makanan di sejumlah negara Eropa karena infeksi salmonella.
Dikutip dari Khaleej Times, Minggu (10/4/2022), ADAFSA mengatakan bahwa setelah menerima peringatan dari European Rapid Alert System mengenai penarikan pencegahan beberapa jenis produk Kinder, inspektur Otoritas segera memeriksa pasar, pemasok, dan fasilitas makanan Abu Dhabi.
ADAFSA juga kemudian menghubungi agen lokal Ferrero di UEA yang menegaskan bahwa produk yang saat ini ada di pasaran Abu Dhabi aman.
Baca juga: VIDEO Setelah Disindir Warganet, Proyek Dermaga Kayu Senilai Rp170 Juta Diperiksa KPK Malaysia
Baca juga: Pemkab Nagan Raya Adakan Pasar Murah di 10 Titik, Paket Berisikan Migor, Gula Pasir, Telur, & Sirup
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Nyaris Rp 6.000 Triliun, Bank Indonesia Sebut Tetap Terkendali