Masih Temukan Kinder Joy Dijual di Pasaran, BPOM Minta Masyarakat Lapor dan Hubungi Nomor Ini

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menghentikan sementara peredaran produk coklat telur merk Kinder Joy di Indonesia.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Kinder Joy Cokelat 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menghentikan sementara peredaran produk coklat telur merk Kinder Joy di Indonesia.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengaku telah meminta produsen untuk menarik produk Kinder Joy dari distributor seperti minimarket.

Penny kemudian mengimbau masyarakat yang masih menemukan produk coklat Kinder beredar baik di minimarket maupun toko online, untuk segera melaporkannya ke BPOM.

"Laporkan pada kami apabila ada produk Kinder dengan berbagai bentuk macamnya yang ada di masyarakat, bahkan hati-hati dengan produk yang tak dapat izin BPOM," kata Penny kepada wartawan, Kamis (14/4/2022).

"Penjualan melalui online juga hati-hati apalagi tidak ada izin edar dari Badan POM," ucapnya.

Lebih lanjut, Penny menuturkan masyarakat dapat melaporkan hal tersebut di call center pengaduan BPOM yakni 1500533.

"(Laporkan) kalau menemukan masih di peredaran, tentunya kami akan turun untuk melakukan penindakan," ujarnya

Pada kesempatan itu, dia juga meminta masyarakat untuk tidak mengonsumsi produk Kinder ini untuk sementara waktu.

"Kami sebarkan informasi terkait penarikannya dan kami ada di masyarakat, penarikan sudah dilakukan. Jangan membeli dulu dan dikonsumsi dulu," kata dia.

Mengingat, kata dia, saat ini BPOM tengah melakukan pengujian sampel terhadap produk tersebut untuk memastikan tidak terkontaminasi bakteri Salmonella.

BPOM, lanjut Penny, menargetkan proses uji sampel produk Kinder di Indonesia rampung pada pekan ketiga April 2022.

"Kami sudah uji sampling sejak Jumat (8/4) di banyak tempat dan hasilnya kami laporkan pekan ketiga April," ungkap Penny.

Baca juga: BPOM Stop Peredaran Cokelat Kinder Joy, Dugaan Penyebaran Bakteri Salmonella

Baca juga: VIDEO - BPOM Temukan Cincau Mengandung Bahan Kimia Berbahaya di Pasar Lambaro

Seperti diberitakan sebelumnya, penghentian peredaran Kinder Joy ini merupakan imbas dari sejumlah negara Eropa yang menarik coklat merek Kinder Surprise karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella (non-thypoid).

Sebagaimana telah diinformasikan, negara bagian Eropa terkena dampak kesehatan dari hasil produksi coklat Kinder asal Inggris.

Meski produk Kinder yang berada di Indonesia berbeda dengan produk di Belgia hingga Inggris, yang sudah terbukti terpapar Salmonella, Penny menegaskan penarikan sementara dan pengujian ini penting dilakukan.

Menurut penjelasannya, langkah tersebut demi memastikan produk yang berada di Indonesia aman. Terlebih, kata dia, produk telur coklat ini memiliki target market yaitu anak-anak.

"Kalau yang secara resmi yang beredar di Indonesia bukan yang berasal dari fasilitas produksi yang sama di Belgia. Yang diberikan izin oleh BPOM adalah produksi dari India," ucap dia.

"Tapi karena ini produk untuk anak-anak kita harus tetap hati-hati dengan melakukan penghentian sementara," ungkap Penny. 

Sudah ditarik dari peredaran di sepuluh negara

Sebelum Indonesia, produk telur cokelat Kinder sudah ditarik dari peredaran di sepuluh negara karena kekhawatiran terkontaminasi bakteri salmonella.

Kesepuluh negara itu adalah Belgia, Inggris, Irlandia, Perancis, Jerman, Belanda, Swedia, Amerika Serikat (AS), Spanyol, dan Singapura.

Adapun negara-negara dengan kemungkinan atau kasus salmonella yang dikonfirmasi adalah Perancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia dan Norwegia.

Salmonella adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan gejala-gejala seperti diare, demam, dan kram perut pada manusia, serta merupakan salah satu infeksi bawaan makanan yang paling umum. 

Sebagian besar kasus disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran hewan atau manusia.

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Nyaris Rp 6.000 Triliun, Bank Indonesia Sebut Tetap Terkendali

Baca juga: Pasi Ops Kodim 0103 Aceh Utara Beri Motivasi Bela Negara Kepada Santri

Baca juga: Bus Kontra Truk dan Terbakar di Mesir, 10 Wisatawan Tewas  

( Kompastv )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved