Internasional

Elon Musk dan Pangeran Arab Saudi Alwaleed Perang Kata-kata, Soal Penguasa Twitter

Elon Musk, orang terkaya di dunia terlibat perang kata-kata dengan Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal.

Editor: M Nur Pakar
Mideast
Elon Musk, terlibat perang kata-kata dengan Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Elon Musk, orang terkaya di dunia terlibat perang kata-kata dengan Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal.

Elon Musk dengan tegas menyatakan ingin menguasai Twitter, tetapi ditolak dengan tegas oleh Alwaleed.

Alwaledd merupakan salah satu pemegang saham terbesar di Twitter.

Tak pelak, Alwaleed bin Talal menolak tawaran Elon Musk untuk mengakuisisi Twitter.

Nilai tawaran tersebut mencapai 54,20 dollar AS per saham, dengan total 41 miliar dollar AS atau Rp 618 triliun.

Namun Alwaleed menilai tawaran itu tidak sesuai dengan nilai Twitter.

Baca juga: Elon Musk Minta Twitter Gunakan Pembayaran Dogecoin, Alat Bayar Biaya Iklan dan Lainnya

“Saya tidak yakin, tawaran dari Elon Musk sesuai dengan nilai intrinsik, dilihat dari prospek pertumbuhannya," kata Alwaleed.

"Sebagai salah satu pemegang saham terbesar dan paling lama di Twitter, Kingdom Holding Company (KHC) dan saya menolak tawaran ini,” tulis Alwaleed dalam akun Twitternya pada Kamis (14/4/2022) malam.

Cuitan ini langsung dibalas oleh Elon Musk yang mempertanyakan seberapa besar saham Twitter yang dimiliki oleh Alwaleed dan KHC.

“Menarik. Jika diperbolehkan saya mengajukan dua pertanyaan," ujar Musk.

"Seberapa besar saham KHC di Twitter dan apa pendapat KHC soal kebebasan berbicara dalam jurnalistik,” tanya Elon dalam balasannya pada Alwaleed.

Dikutip dari Bloomberg, Alwaleed bersama dengan KHC miliknya, memiliki 5,2 persen saham di twitter pada 2015.

Baca juga: Elon Musk Tolak Tawaran Jadi Dewan Direksi, Bagaimana Nasib Twitter ke Depan?

Bloomberg Billionaires Index memperkirakan saat ini sahamnya berada di angka sekitar 4,4 persen.

Alwaleed merupakan pengusaha terkaya di Arab Saudi dengan kekayaan 16,5 miliar dollar AS.

Sebagian besar kekayaannya berasal dari 95 persen kepemilikannya di Kingdom Holding Company.

Seperti diketahui, Elon Musk mengatakan dalam suratnya ingin menjadikan Twitter sebagai platform untuk kebebasan bicara di seluruh dunia.

Untuk mencapai tujuan ini, ia merasa Twitter harus beralih menjadi perusahaan swasta dan ingin membeli keseluruhan saham.

Saat ini ia hanya memiliki 9,2 persen saham di Twitter.

“Sejak berinvestasi di sini, saya menyadari perusahaan tidak akan berkembang dan melayani kebebasan sosial dengan bentuknya saat ini," ujar Musk.

Baca juga: Pemerintah Rusia Batasi Warganya Akses Twitter, Penggunaan Internet Dikontrol Ketat

"Untuk itu, Twitter perlu diubah menjadi perusahaan swasta," tambahnya.

"Saya menawarkan pembelian Twitter 100 persen dengan harga 54,20 dollar AS per saham dalam bentuk tunai,” katanya.

Dia juga mengatakan penawaran ini merupakan yang terbaik dan terakhir.

Apabila tidak diterima, ia akan mempertimbangkan kembali posisinya sebagai pemegang saham.

Meskipun Alwaleed telah menunjukkan penolakannya, namun keputusan resmi belum keluar dari jajaran direksi Twitter.
Sementara itu, Twitter telah mengkonfirmasi dalam siaran pers, mereka telah menerima surat penawaran Musk.

Dewan direksi menyatakan, akan dengan hati-hati meninjau proposal untuk menentukan tindakan yang diyakini sebagai keputusan terbaik bagi perusahaan dan semua pemegang saham Twitter.

Saham Twitter (TWTR) sempat melonjak 13 persen dalam perdagangan pra-pasar.

Namun, saham sedikit turun pada Kamis (13/4/2022) sore imbas dari kekhawatiran Twitter akan menolak tawaran Musk, serta akan melepas semua sahamnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pangeran Arab Saudi Alwaleed Tolak Tawaran Elon Musk untuk Mengakuisisi Twitter Rp 616 Triliun",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved